Dalam
pembelajaran, umumnya guru efektif
dalam tahap melihat kembali peristiwa yang terjadi.. Guru juga cenderung mengadopsi
cara-cara reaktif. Guru senang berdiskusi, mendengarkan pendapat orang lain
sebelum membuat keputusan. Dalam kegiatan pembelajaran, mereka lebih suka
untuk melakukan riset sebelum bertindak, tidak suka untuk langsung melakukan
uji coba dan memimpin. Untuk melakukan presentasi sekalipun, mereka
‘takut’ apabila tanpa persiapan yang matang.
36px;">
Ada dua sikap yang dipertimbangkan oleh guru dalam mencermati sikap tindakan dalam pembelajaran yaitu :
Teoretis
Teoretis,
senang menganalisis dan mensintesiskan serta menciptakan model dan sistem.
Mereka senang memilah dan menggolongkan fakta untuk dicocokkan dengan suatu
skema rasional. Mereka senang bekerja melalui tahapan-tahapan yang
sistematis. Mereka cenderung menjadi perfectionist dan menolak
keputusan dan tindakan intuitif yang tidak sesuai dengan pendekatan logis.
Dalam
pembelajaran, teoretisi berada pada tahapan menyimpulkan . Teoretisi bisa
belajar secara reaktif ataupun proaktif. Mereka sama dengan reflektor, tetapi
lebih senang meletakkan proses pembelajarannya pada konteks model atau teori.
Mereka merasa tidak nyaman apabila tidak terstruktur atau disajikan secara
tidak terorganisasi, atau apabila tidak mengandung bobot intelektual.
Pragmatis
Pragmatis
tertarik bereksperimen untuk menerapkan teknik-teknik baru. Mereka adalah
jenis orang yang segera ingin menguji coba hasil pembelajaran yang telah
diperoleh dari kelas. Merasa nyaman apabila segala sesuatu berjalan dengan
baik dalam praktik. Seorang pragmatis akan menolak segala gagasan yang belum
diuji coba, atau belum terbukti dalam praktik. Mereka cepat beradaptasi
dengan sesuatu yang baru, bertindak cepat dengan penuh percaya diri dan
nyaman dengan situasi yang tidak terstruktur. Seorang pragmatis memiliki
kecenderungan untuk mengambil alternatif solusi yang pertama atau ditemukan.
Dalam
kaitannya dengan siklus pembelajaran, mereka tertarik pada tahap perencanaan
tindakan karena lebih praktis. Pragmatis memiliki beberapa kesamaan dengan
aktivis. Bedanya adalah pragmatis bisa mengambil pelajaran dengan baik
apabila melihat hubungan yang jelas antara apa yang dipelajari dan masalah
nyata di tempat kerja. Mereka cenderung cocok dengan pendekatan proaktif yang
bisa menutup kelemahan dalam
perencanaan. Mereka membutuhkan kesempatan untuk menguji keterampilan dan
mendapatkan umpan balik mengenai efektivitas. Seorang pragmatis akan kurang
senang apabila harus belajar dari
sesuatu yang murni teoretis. Mereka juga kesal apabila manajemen atau
kepentingan politis menghalangi mempraktikkan hasil pembelajaran
Dari gaya umum maka seorang guru haruslah
memiliki senjata ampuh dalam melakukan transfer of knowledge yaitu dengan metodologi
pembelajaran yang cocok dengan
gaya-gaya siswa. Yang harus menjadi perhatian seorang guru
adalah siswa bukanlah seorang yang minim akan keinginan untuk maju
meraih cita cita maka dengan berpegang
pada prinsip seperti ini seorang guru akan lebih banyak membuat variasi metode
dalam proses pengajaran dalam kelas. Ada beberapa aktivitas yang harus
diperhatikan oleh guru yaitu suatu kewajiban bagi guru untuk selalu menambah ilmu baik melalui
pendidikan formal ataupun dengan membaca buku yang berkaitan dengan disiplin
ilmu yang ditekuni.
Kesimpulan
seorang guru harus
mengenali gaya siswa dalam proses pembelajaran dikelas ,seperti
gaya aktivis,reflector,teoritis,pragmatis.Mengajar
itu horisontal,atau vertical sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang
sedang diajarkannya disamping memberikan motivasi yang berkelanjutan dan konstruktif,persuasive
dan edukatif ,berikan contoh contoh bukti yang actual dan nyata dalam kehidupan
sehari hari siswa supaya lebih mendasar dan bermakna dalam hidup siswa .Seiring
dan sejalan dengan perkembangan zaman maka guru harus mengembangkan keilmuan atau
kompetensi yang dimilikinya baik
kognitif,psikomotor dan afektif.
Gunakan pendekatan paedagogik yang
sesuai dengan karakter dan gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan yang sesuai dengan lingkungan serta tingkat perkembangan
siswa
Daftar
pustaka
Arief S.
Sadiman, dkk., 1990, Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, CV. Rajawal i, Jakarta
Asri Budiningsih, C., 2005, Belajar dan Pembelajaran, Bumik
Aksara, Jakarta.
Rusman. (2012).
Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru
Abad 21. Bandung: Alfabeta
Sagala, Syaiful.
(2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Trianto. (2009).
Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar