Senin, 19 Desember 2016

Sikap aplikatif dan efektif dalam Pembelajaran



Dalam  pembelajaran, umumnya guru  efektif dalam tahap melihat kembali peristiwa  yang terjadi.. Guru  juga cenderung mengadopsi cara-cara reaktif. Guru  senang berdiskusi, mendengarkan pendapat orang lain sebelum membuat keputusan. Dalam kegiatan pembelajaran, mereka lebih suka untuk melakukan riset sebelum bertindak, tidak suka untuk langsung melakukan uji coba dan memimpin. Untuk melakukan presentasi sekalipun, mereka ‘takut’ apabila tanpa persiapan yang matang. 
36px;">
Ada dua sikap yang dipertimbangkan oleh guru dalam mencermati sikap tindakan dalam pembelajaran yaitu :


 Teoretis
Teoretis, senang menganalisis dan mensintesiskan serta menciptakan model dan sistem. Mereka senang memilah dan menggolongkan fakta untuk dicocokkan dengan suatu skema rasional. Mereka senang bekerja melalui tahapan-tahapan yang sistematis. Mereka cenderung menjadi perfectionist dan menolak keputusan dan tindakan intuitif yang tidak sesuai dengan pendekatan logis.

Dalam pembelajaran, teoretisi berada pada tahapan menyimpulkan . Teoretisi bisa belajar secara reaktif ataupun proaktif. Mereka sama dengan reflektor, tetapi lebih senang meletakkan proses pembelajarannya pada konteks model atau teori. Mereka merasa tidak nyaman apabila tidak terstruktur atau disajikan secara tidak terorganisasi, atau apabila tidak mengandung bobot intelektual.


Pragmatis
Pragmatis tertarik bereksperimen untuk menerapkan teknik-teknik baru. Mereka adalah jenis orang yang segera ingin menguji coba hasil pembelajaran yang telah diperoleh dari kelas. Merasa nyaman apabila segala sesuatu berjalan dengan baik dalam praktik. Seorang pragmatis akan menolak segala gagasan yang belum diuji coba, atau belum terbukti dalam praktik. Mereka cepat beradaptasi dengan sesuatu yang baru, bertindak cepat dengan penuh percaya diri dan nyaman dengan situasi yang tidak terstruktur. Seorang pragmatis memiliki kecenderungan untuk mengambil alternatif solusi yang pertama atau ditemukan.

Dalam kaitannya dengan siklus pembelajaran, mereka tertarik pada tahap perencanaan tindakan karena lebih praktis. Pragmatis memiliki beberapa kesamaan dengan aktivis. Bedanya adalah pragmatis bisa mengambil pelajaran dengan baik apabila melihat hubungan yang jelas antara apa yang dipelajari dan masalah nyata di tempat kerja. Mereka cenderung cocok dengan pendekatan proaktif yang bisa menutup kelemahan  dalam perencanaan. Mereka membutuhkan kesempatan untuk menguji keterampilan dan mendapatkan umpan balik mengenai efektivitas. Seorang pragmatis akan kurang senang  apabila harus belajar dari sesuatu yang murni teoretis. Mereka juga kesal apabila manajemen atau kepentingan politis menghalangi mempraktikkan hasil pembelajaran

Dari  gaya umum maka seorang  guru  haruslah  memiliki senjata ampuh dalam melakukan  transfer of  knowledge yaitu dengan metodologi pembelajaran yang cocok  dengan gaya-gaya siswa. Yang harus menjadi perhatian seorang    guru   adalah siswa bukanlah seorang yang minim akan keinginan untuk maju meraih cita cita maka   dengan berpegang pada prinsip seperti ini seorang guru akan lebih banyak membuat variasi  metode      dalam proses pengajaran dalam kelas. Ada beberapa aktivitas yang harus diperhatikan oleh guru yaitu suatu kewajiban bagi guru untuk  selalu menambah ilmu baik melalui pendidikan formal ataupun dengan membaca buku yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang ditekuni.

Kesimpulan
seorang guru  harus  mengenali  gaya siswa  dalam proses pembelajaran dikelas ,seperti gaya aktivis,reflector,teoritis,pragmatis.Mengajar itu horisontal,atau vertical sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang sedang diajarkannya disamping memberikan  motivasi yang berkelanjutan dan konstruktif,persuasive dan edukatif ,berikan contoh contoh bukti yang actual dan nyata dalam kehidupan sehari hari siswa supaya lebih mendasar dan bermakna dalam hidup siswa .Seiring dan sejalan dengan perkembangan zaman maka guru harus mengembangkan keilmuan atau  kompetensi yang dimilikinya baik kognitif,psikomotor dan afektif.
Gunakan pendekatan paedagogik yang sesuai dengan karakter dan gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan lingkungan serta tingkat perkembangan siswa

Daftar pustaka
Arief S. Sadiman, dkk., 1990, Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, CV. Rajawal i, Jakarta
Asri Budiningsih, C., 2005, Belajar dan Pembelajaran, Bumik Aksara, Jakarta.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta
Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Duga Pemilu Curang, Ramai-ramai Kyai dan Ulama Sampang Desak Bawaslu Gelar Coblos Ulang LAPORAN :  NOVIYANTO AJI SABTU, 17 FEBRUARI 2024 |...