Rabu, 22 November 2017

TATA CARA UMRAH, IHRAM, THAWAF DAN SA`I



TATA CARA UMRAH, IHRAM, THAWAF DAN SA`I
    
A.     Sebelum Bepergian

Ketika akan meninggalkan rumah dianjurkan membaca do'a berikut:
1.    Do'a berpamitan :

اَستَودعُكم اللهَ الذى لا تَضِيعُ ودائِعُه
Aku titipkan kalian kepada Allah yang tidak akan hilang titipan Nya  (Hadits  riwayat Ahmad dan Ibnu Majah)

2.    Doa Keluar Rumah:

بسم الله توكّلتُ على اللهَ لا حولَ ولا قوّةَ إلا با لله 
Dengan Nama Allah (aku keluar ). Aku bertawakkal kepada Allah dan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Nya ( Hadits riwayat Abu Daud dan Tirmizi )

b.   Do`a Safar
الله اكبر- الله اكبر- الله اكبر
- سبحان اللذى سخّرَ لنا هذا وما كُنّا له مُقرِنين وإنّا إلى ربّنا لمنقلبون
- اللهم انا نسئلُك فى سفرِنا هذا البِروالتقوَى - ومِن العملِ ما تَرضى
- اللهم هوِّنْ علينا سفرَنا هذا واطْوِعَنّا بُعدَهاللهم انْتَ الصاحبُ فى السفَر والخليفةُ فى الاهلِ  -  اللهم إنّى اعوذُ بك مِن وعْثاءِ السفر وكابَةِ المَنظَر وسوءِ المُنقَلبِ فى المالِ والاهلِ
"Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Mahasuci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedang sebelumnya tidak kami kuasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami (yakni pada hari Kiamat). Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini. Kami memohon perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam perjalanan dan yang mengurusi keluargaku. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan dalam perjalanan, dari pemandangan yang menyedihkan, serta dari kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga.'

B.      Setibanya di Miqat
Apabila Anda telah tiba di miqat, maka Anda dianjurkan untuk mandi sebagaimana mandi junub.
Demikian juga wanita yang sedang haidh atau nifas, dianjurkan mandi karena hal tersebut bukan penghalang baginya untuk mengerjakan umrah atau haji.
Hanya saja, wanita yang sedang haidh dilarang melaksanakan thawaf di sekeliling Ka'bah, kecuali setelah bersih atau suci dari haidhnya.
Hendaknya sebelum mandi ihram  tiap laki-laki dan perempuan membersihkan diri, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan.
Nabi  bersabda:
أَنْهِكوا الشوَاربَ وأَعفُوا اللِّحَى
"Guntinglah (yakni rapikanlah) kumis dan peliharalah jenggot. (Hadits Riwayat Buhari dan Muslim dari Ibnu Umar)
خالِفوا المشركين ووَفِّروا اللِّحَى وأَحْفوا الشوارِب
"Berbedalah dengan orang-orang musyrik, hendaklah kalian memelihara jenggot dan tipiskanlah kumis kalian.( Hadits riwayat Buhari dan Muslim )
C.      Macam Umrah
1.      Umrah Tamattu`yaitu umrah yang dikerjakan seorang yang melaksanakan haji tamattu`
Waktu pelaksanaannya terbatas pada bulan-bulan haji yaitu syawwal, Dzulqaedah dan 10 hari pertama bulan dzulhijjah. Umrah tamattu` tidak dikerjakan di luar bulan-bulan tersebut.
2.      Umrah Mufradah
Secara bahasa umrah mufradah berarti umrah saja yaitu umrah yang dikerjakan secara terpisah dan tidak ada kaitannya dengan ibadah haji.
Waktu pelaksanaannya tidak dibatasi. Artinya umrah mufradah tersebut dapat dikerjakan kapan saja sepanjang tahun, selama ada kemauan dan kemampuan serta taufiq dari Allah.
Umrah mufradah bias juga dikerjakan pada bulan-bulan haji, akan tetapi tidak dihubungkan dengan haji tamattu`.

D.   Ihram

1.    Memakai Pakaian Ihram
Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua lembar kain sebaiknya berwarna putih ­dan tidak boleh berjahit, satu digunakan sebagai sarung dan yang lainnya sebagai penutup badan bagian atas. Dalam hal ini, boleh memakai ikat pinggang meski berjahit.
Pakaian ihram bagi kaum wanita adalah pakaian yang disyariatkan bagi mereka, yaitu jubah dan jilbab yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Sebaiknya pakaian wanita berwarna gelap, tidak ketat, tidak membentuk tubuh, tidak tembus pandang (transparan) dan tidak menyerupai pakaian laki-laki.
               Memakai Wewangian
Wewangian hanya boleh dikenakan pada anggota badan, seperti ketiak, jenggot, leher atau yang lainnya. la tidak boleh dikenakan pada pakaian ihram.
Adapun wanita tidak diperkenankan memakai parfum. Namun diperbolehkan memakai obat penghilang bau badan.

2.        Boleh Memakai Pakaian Ihram dari Rumah

        Jika Anda berangkat umrah dengan menggunakan pesawat terbang, maka Anda boleh mandi dan berpakaian ihram sejak dari rumah demi memudahkan Anda dalam perjalanan sehingga dapat berihram umrah (niat umrah) dari atas pesawat ketika pesawat berada di atas miqat atau di tempat yang sejajar dengan miqat.
Informasi tentang letak miqat dapat diperoleh dari awak pesawat.
3.        Membaca Talbiyah Ihram
        Jika semua persiapan umrah telah dilakukan dan Anda telah berada di miqat, atau setelah pesawat yang Anda tumpangi mendekati miqat, maka mulailah berihram sebagai awal masuk dalam pelaksanaan ibadah umrah dengan membaca talbiyah ihram.
Bacaan Talbiyah
لبيك اللهم عمرة
اللهم هذه عمرة لا رياء فيها ولا سمعة
Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan umrah. Ya Allah, inilah ibadah umrah yang tiada riya (pamer) padanya dan tiada pula sum`ah (ingin didengar orang)."
Kemudian, hendaklah. Anda bertalbiyah dengan suara keras selama perjalanan ke Makkah hingga sampai di kota ini.
5.  Tidak Melakukan Larangan Ihram
Setelah mengucapkan talbiyah umrah seperti di atas (labbaika cumratan atau labbaikallahumma cumratan), berarti Anda telah masuk dalam ibadah umrah, maka sejak itu pula Anda tidak boleh melakukan larangan-larangan ihram.
         Hal yang dilarang dalam ihram yaitu:
a.   Melakukan hubungan intim antara suami dan istri.
b.  Bercumbu, mencium, serta memandang wanita dengan syahwat.
c.   Mencukur rambut kepala. Adapun jika karena sakit atau gangguan di kepala lalu bercukur, maka harus membayar fidyah, memberi makan 6 orang fakir miskin, berpuasa selama tiga hari, atau la ditebus dengan cara menyembelih satu kambing atau domba.
d.  Memotong kuku.
e.   Menikah maupun melakukan akad nikah, menikahkan orang lain, atau meminang seorang wanita.
f.    Membunuh binatang buruan.
g.  Memakai minyak wangi di badan maupun pakaian.
h.  Mengenakan pakaian yang berjahit sehingga membentuk tubuh seperti memakai kemeja, celana, atau gamis.
i.    Menutup bagian kepala dengan memakai sesuatu yang langsung menempel padanya, seperti, peci, atau sorban.
j.    Khusus bagi wanita, la dilarang memakai niqab (yakni sejenis penutup muka) dan sarung tangan. Akan tetapi, dibolehkan atau tidak apa-apa sekadar menempelkan sehelai kain pada wajah untuk menutupi muka dari pandangan kaum laki-laki yang bukan mahramnya.
k.  Mendekati kemaksiatan atau bermaksiat, menyebabkan permusuhan, dan bersikeras dengan bantah-bantahan dalam kebatilan.
l.    Makan daging binatang buruan yang dia memiliki andil dalam perburuannya.
6.    Mengucapkan Persyaratan Umrah
Bagi orang yang sakit atau mempunyai penyakit berat atau khawatir terhalang sesuatu, maka boleh mengucapkan syarat, yaitu dengan membaca lafazh berikut:
اللهم مَحِلى حيث حبَستَني
Ya Allah, tempat tahallulku di mana Engkau menahanku."

Jika Anda mengucapkannya pada awal umrah, kemudian Anda berhalangan dalam menyempurnakan umrah karena alasan yang  syar'i seperti sakit atau terjadi peristiwa yang menakutkan atau tertahan disebuah tempat atau lainnya, maka Anda boleh bertahallul dengan mencukur pendek rambut dan tidak wajib membayar dam (menyembelih seekor kambing atau domba untuk fuqara' kota Makkah).
Namun, jika itu terjadi sementara Anda tidak mengucapkannya, maka Anda harus membayar dam dan meng-qadha umrah.
7.        Tidak ada Shalat Sunnah Ihram
Tidak ada shalat sunnah tertentu untuk umrah. Tetapi, bagi mereka yang miqatnya di Dzul Hulaifah (Bir Ali), dianjurkan shalat sunnah dua rakaat di miqat tersebut, karena ia adalah bagian wadi (lembah) Aqiq yang diberkahi, dan Allah memerintahkan Rasul-Nya shalat di sana.(Hadits Riwayat Buhari, Abu Daud dan Ibnu Majah)

8.        Memperbanyak Talbiyah
Yaitu dengan mengulangi talbiyah dari Rasulullah saw selama perjalanan dari miqat menuju Makkah, sebagai berikut:
لبّيك اللهم لبّيك, لبّيك لا شريك لك لبّيك,
 إن الحمدَ والنعمةَ لك والملكَ لا شريك لك
Aku penuhi panggilan Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan Mu. Aku penuhi panggilan Mu, tiada sekutu bagi Mu, Aku penuhi panggilan Mu. Sesungguhnya segala puji kenikmatan dan kerajaan adalah hanya milik Mu, tiada sekutu bagi Mu (Hadits riwayat Buhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar)
  
9.    Mengangkat Suara saat Bertalbiyah
       Dianjurkan meninggikan suara ketika membacakan talbiyah. Berdasarkan hadits Zaid bin Khalid al-Juhani dia berkata bahwa Rasulullah bersabda:
جاءَني جبريل فقال يا محمد مُر أصحابَك فليرفَعوا أصواتَهم بالتّلبِيَة فإنها مِن شِعارِ الحج
Jibril datang kepadaku lalu berkata: 'Wahai Muhammad! Perintahkan para sahabatmu agar mengeraskan suara mereka ketika bertalbiyah, karena talbiyah termasuk dari syi'ar ibadah haji.( Hadits Riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Hibban disahihkan oleh al-Hakim)
Dalam hal ini, wanita juga dibolehkan mengangkat suaranya selama hal itu tidak menimbulkan fitnah yang berupa godaan bagi kaum laki-laki.
10.    Boleh Menyelingi Bacaan Talbiyah
Yaitu dengan membaca takbir (Allahu Akbar) dan tahlil (Laa Ilaha illallah) ketika atau di sela-sela bacaan talbiyah. Apabila sudah melihat atau masuk Masjidil Haram, maka hendaknya Anda bersegera menghentikan bacaan talbiyah.
11.    Beristirahat Setibanya di Makkah
      Sebelum masuk Masjidil Haram untuk mengerjakan umrah, dibolehkan bagi Anda beristirahat terlebih dahulu baik dengan tidur maupun duduk, pun dibolehkan makan dan minum hingga selesai hajat Anda.
      Memasuki Masjidil Haram
1.       Bersuci sebelum Masuk Masjid
Sebelum masuk ke Masjidil Haram, seseorang harus suci dari hadats besar dan hadats kecil. Begitu pula wanita, la harus suci dari haidh dan nifas karena la akan melaksanakan thawaf umrah.
2.      Masuk dengan Kaki Kanan sambil Membaca Do'a
Kedua hal ini berlaku di semua masjid, tidak khusus untuk Masjidil Haram saja. Dan do'a yang dibaca adalah:
بسم الله والصلاة والسلام على رسولِ الله اللهم افتحْ لِى أبوابَ رحمتِك
"Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku. (HR Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
أعوذُ باللهِ العظيم وبِوجهِه الكريمِ وسلطانِه القديمِ مِن الشيطان الرجيم
"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajah-Nya yang Mulia dan kekuasaan-Nya yang abadi, dari godaan syaitan yang terkutuk. (HR. Abu Daud )
3.      Berdo'a ketika Melihat Ka'bah
Ketika Anda telah melihat Ka'bah yang mulia, angkatlah kedua tangan Anda seperti ketika berdo'a sambil mengucapkan do'a berikut ini, sebagaimana yang dilakukan oleh Umar bin al-Khathab                                        :
اللهم أنت السلام ومنك السلام فحيِّنا ربنا بالسلام
Ya Allah, Engkau adalah Mahasejahtera, dari Engkau pula kesejahteraan, maka hidupkanlah kami wahai Rabb kami dalam kesejahteraan."(Hadits riwayat Baihaqi)
4.  Tidak Mengerjakan Shalat Sunat Tahiyyatul Masjid
Jika Anda sedang berihram, maka Anda tidak perlu melaksanakan shalat sunnah tahiyyat masjid ketika pertama kali masuk Masjidil Haram, akan tetapi langsung melakukan thawaf. Apabila waktunya bertepatan dengan waktu shalat fardhu, maka Anda dibolehkan shalat fardhu terlebih dahulu, baru kemudian mengerjakan thawaf.
E.     Thawaf

1.         Mengerjakan Thawaf 7 (tujuh ) Putaran

Thawaf umrah dimulai dari Hajar Aswad. Untuk mengetahui posisi yang sejajar dengan tempat letaknya Hajar Aswad, lihatlah tanda berupa lampu neon berwarna hijau yang terletak pada bagian atas salah satu dinding Masjidil Haram.
Khusus bagi Laki-laki sebelum memulai thawaf hendaknya melakukan idhthiba', yaitu memasukkan salah satu sisi kain ihram dari bawah ketiak yang kanan lalu meletakkan ujungnya di atas pundak yang kiri. 
       Ketika thawaf yang disunnahkan untuk diusap dari bagian Ka'bah hanya Hajar Aswad dan rukun yamani. Maka selain dari keduanya, dua sisi Ka'bah lainnya, tidak boleh dan tidak disunnahkan untuk diusap. (Hadits riwayat Ahmad, Buhari Muslim dan Abu Daud ).

2         Tata Cara Mengerjakan Thawaf
a.      Mengusap Hajar Aswad dengan tangan kanan, lalu menciumnya (Hadits riwayat Muslim). Hal ini dilakukan pada setiap putaran jika memungkinkaan sambil membaca:
ألله أكبر
    Atau membaca:
بسم اللهالله أكبر
           Jika tidak mungkin menciumnya, maka cukup mengusapnya dengan tangan kanan lalu mencium tangan tersebut sambil membaca zikir ini. Jika tetap tidak mungkin mengusapnya dengan tangan, maka cukup memberi isyarat kepadanya dengan tangan kanan sambil mengucapkan doa di atas tanpa perlu mencium tangan tersebut.
          Janganlah mendesak, mendorong, apalagi menyakiti sesama jamaah, hanya karena ingin menciumnya. Sebab, mencium Hajar Aswad hukumnya sunnah, sedangkan menyakiti kaum Muslimin hukumnya haram.
b.      Kemudian, Thawaf mengelilingi Ka'bah dengan menjadikan Ka'bah berada di sebelah kiri sisi badan kita. Satu putaran terhitung mulai dari Hajar Aswad sampai kembali ke Hajar Aswad lagi.
c.       Laki-laki disunnahkan berlari-lari kecil antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, dilakukan pada tiga putaran pertama saja, dan selebihnya berjalan biasa antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad.
d.      Mengusap Rukun Yamani dengan tangan kanan tanpa membaca do'a/dzikir tertentu pada setiap putaran apabila hal itu memungkinkan, namun jika tidak mungkin, maka tidak perlu memberi isyarat kepadanya dengan tangan. Tidak disyariatkan mencium Rukun Yamani ini, ataupun mencium tangan yang dipergunakan untuk mengusapnya.
f. Ketika berjalan dari Rukun Yamani menuju hajar Aswad pada setiap putarannya, dianjurkan membaca:
ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار
"Ya Rabb kami, berilab kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akbirat, dan lindungdab kami dari adzab Neraka.-(HR Abu Daud)
g.      Tidak disyariatkan mengusap dua sudut dan dinding-dinding Ka'bah yang lain karena Nabi hanya mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani.
h.         Jika memungkinkan maka lakukanlah Iltizam. yaitu meletakkan dada, pipi, kedua lengan dan kedua telapak tangan di Multazam." Hal ini disyariatkan karena Nabi       melakukannya ketika thawaf." Dan boleh juga setelah thawaf.
i.        Tidak ada bacaan, wirid, atau dzikir tertentu ketika thawaf, akan tetapi Anda dianjurkan memperbanyak bacaan dzikir kepada Allah, dan yang mudah antara lain:
سبحان الله وبحمده     سبحان الله العظيم
Atau membaca:
سبحانَ الله والحمدُ لله ولا إلهَ إلا اللهُ  والله أكبر ولا حولَ ولا قوّة إلا بالله
                   Atau membaca
أستغفرُ اللهَ العظيم
atau membaca do'a-do'a yang mudah yang Anda hafal. Boleh berdo'a dari al-Qur-an, bershalawat kepada Nabi, membaca al-Qur-an maupun dzikir lain yang dalilnya shahih.
Putaran Kedua dan Ketiga
Lakukan hal yang sama seperti pada putaran pertama.
Putaran Keempat sampai Ketujuh
Lakukan hal yang sama seperti pada putaran pertama, hanya saja pada putaran keempat sampai putaran ketujuh ini laki-laki tidak lagi berlari-lari kecil, namun hanya berjalan biasa.
j.        Jika wudhu Anda batal maka segeralah berwudhu lalu ulangi putaran thawaf Anda, tanpa harus mengulang dari putaran pertama. Misalnya wudhu Anda batal pada putaran keempat, maka setelah berwudhu Anda hanya mengulangi putaran yang keempat lalu lanjutkan thawaf hingga selesai."
k.      Jika Anda sedang thawaf lalu iqamat dikumandangkan, maka shalatlah bersama Imam Masjidil Haram, sesudah salam, maka lanjutkan thawaf dari tempat shalat Anda.
1.   Jika Anda ragu terhadap jumlah putaran thawaf yang telah dikerjakan, apakah tiga putaran atau empat, maka ambillah bilangan yang terkecil, yaitu tiga, lalu lanjutkanlah thawaf hingga selesai.
Pada putaran ke tujuh ketika Anda telah tiba kembali di Hajar Aswad, Anda tidak lagi mengusap Hajar Aswad dan tidak memberi isyarat dengan tangan.
Dengan demikian, maka berarti Anda telah menyelesaikan thawaf umrah serta thawaf tamattu'.

3        Menutup Kedua Pundak
Setelah selesai melaksanakan thawaf, tutuplah kedua pundak Anda. Lalu menuju ke Maqam Ibrahim sambil membaca:
واتّخِذوا مِن مقامِ إبراهيمَ مُصَلّى
"... Dan jadikanlah Maqam Ibrahiml  itu tempat shalat . " (QS. Al-Baqarah: 125)

4.   Mengerjakan Shalat Sunnah Ba'da Thawaf
Kerjakanlah shalat sunnah ba'da thawaf dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim jika memungkinkan.
 Tetapi jika tempat itu dipenuhi oleh orang yang shalat, maka shalatlah di mana saja Anda mendapat tempat di sepanjang areal Masjidil Haram.
      Sebelum memulai shalat sunnah tersebut, hendaklah kaum laki-laki menutup kembali kedua pundaknya dengan kain ihram.
                            
Dianjurkan pada shalat ini membaca dua surat berikut:
Pada rakaat pertama:
Membaca surat al-Faatihah dan surat Al-Kaafirun (Qul ya ayyuhal kafirun).
Pada rakaat kedua:
Membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlas (Qul Huwallahu ahad).

  5.  Meminum Air Zamzam
Setelah shalat dua rakaat, dianjurkan minum air zamzam. Karena la memiliki banyak keutamaan. Nabi bersabda:
ماءُ زمزمَ لِمَ شُرِبَ له
"Air zamzam tergantung dari niat orang yang meminumnya. )Hadits Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah)
Air zamzam penuh berkah. Ia merupakan makanan yang mengenyangkan dan obat dari berbagai penyakit
Dianjurkan untuk menuangkannya ke atas kepala sambil berdo'a dengan do'a Ibnu Abbas ketika meminumnya, yaitu:
اللهم إنّى أسئلُك عِلمًا نافعًا ورِزْقًا واسِعًا وشِفاءً مِنْ كلِ داءٍ
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas, dan penawar (obat) bagi semua penyakit. )Hadits Riwayat Daraquthni dan al-Hakim)
Boleh juga ketika meminumnya, Anda berdoa untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebaikan di dunia dan akhirat, seperti; memohon kepada Allah ilmu yang bermanfaat, amal shalih, rizki yang halal, husnul khatimah, wafat dalam keadaan beriman dan lainnya.
Setelah minum air zamzam dan sebelum melaksanakan sa'i umrah, dianjurkan kembali ke Hajar Aswad untuk mengusap dan menciumnya.
Jika saat kembali itu Anda tidak bisa mendekat ke Hajar Aswad, maka cukup memberi isyarat padanya dari jauh dengan tangan sambil membaca "Allahu akbar" atau "Bismillah Allahu akbar".



F.     SA`I

1.        Dasar dan Pengertian
Menuju Shafa untuk melaksanakan Sa'i di antara bukit Shafa dan Marwah. Ketika telah dekat dengan bukit Shafa, Bacalah ayat di bawah ini:
إن الصفا والمروة من شعائر الله فمن حج البيت او اعتمر فلا جناح عليه ان يطوف بهما ومن تطوع خيرا فإن الله شاكر عليم
 Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.(Al-Baqarah 158 )
 [Dibaca 1 x ketika memulai sa'i]
Sesudah membaca ayat tersebut, Anda dianjurkan membaca:
أَبْدَأُ بِما بَدَأُ الله
Aku memulai dengan apa yang dimulai Allah. (Dibaca 1 x ketika memulai sa'i, tidak dibaca lagi ketika menaiki bukit Marwah maupun Shafa setelahnya.

         
2.     Tata cara Mengerjakan Sa`i

Putaran Pertama
( Dari Shafa ke Marwah)
Melaksanakan sa'i yang dimulai dari bukit Shafa. Sa'i dilaksanakan dengan tujuh putaran. Dari Shafa ke Marwah dihitung satu putaran, dari Marwah ke Shafa dihitung satu putaran. Jadi dimulai dari Shafa dan selesainya di Marwah.
a.         Naiklah hingga berada di bukit Shafa, kemudian menghadaplah ke arah Ka'bah (melihat Ka'bah jika mungkin) dan baca dzikir poin 1,2 dan 3 di bawah ini:
-        ألله أكبر- ألله أكبر- ألله أكبر
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
-        لا إله إلا الله وحده لا شريك لهلهُ الملكُ ولهُ الحمدُ يُحْيِ ويُمِيت وهو على كل شئ قدير
    Tiada tuhan yang hak, kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, hanya Dia yang memiliki kekuasaan dan hanya Dia yang memiliki pujian, Dia yang menghidupkan dan Dia pula yang mematikan serta Dia berkuasa atas segala sesuatu."
-        لا إله إلا الله وحده لا شريك لهأَنْجَزَ وعْدَه ونَصَرَ عبْدَه وهَزَمَ الْاَحْزَابَ وحده
"Tiada ilah yang hak, kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Dia melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan Dia satu-satunya yang mengalahkan bala tentara persekutuan (kaum musyrikin)."

b.      Berdo'a dengan do'a apa saja yang dikehendaki, baik berkaitan dengan urusan dunia maupun akhirat. Di antaranya:
اللهم إنك قلت اُدْعُونِي أَسْتجِبْ لكم- وإنك لا تُخْلِفُ المِيعاد وإنّى أسأَلُك كما هدَيتَنِى للإسلامِ أن لا تَنْزِعَه مِنّي حتى تتَوَفَّنِى وأنا مسلم 
Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman: Berdo'alah kamu kepada-Ku niscaya Aku akan memperkenankanmu dan bahwa Engkau tidak akan menyalahi janji dan sesungguhnya aku memohon kepada-Mu; sebagaimana Engkau telah menunjuki aku kepada Islam, maka janganlah Engkau mencabutnya dariku sehingga Engkau mewafatkan aku dalam keadaan Muslim. "' (Doa ini dibaca oleh Ibnu Umar , Hadits Riwayat Malik )
Ditambah dengan do'a-do'a yang Anda hafal yang shahih, atau jika tidak bisa boleh juga berdo'a dengan bahasa Indonesia.
c.         Setelah berdo'a, ulangi membaca dzikir seperti pada poin 1, 2 dan 3.
-        ألله أكبر- ألله أكبر- ألله أكبر
        Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
-        لا إله إلا الله وحده لا شريك لهلهُ الملكُ ولهُ الحمدُ يُحْيِ ويُمِيت وهو على كل شئ قدير
    Tiada tuhan yang hak, kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, hanya Dia yang memiliki kekuasaan dan hanya Dia yang memiliki pujian, Dia yang menghidupkan dan Dia pula yang mematikan serta Dia berkuasa atas segala sesuatu."
-        لا إله إلا الله وحده لا شريك لهأَنْجَزَ وعْدَه ونَصَرَ عبْدَه وهَزَمَ الْاَحْزَابَ وحده
"Tiada ilah yang hak, kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Dia melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya clan Dia satu-satunya yang mengalahkan bala tentara persekutuan (kaum musyrikin)."
d.      Berdo'a sekali lagi.
Berdo'a dengan do'a apa saja yang dikehendaki, baik berkaitan dengan urusan dunia maupun akhirat.
e.      Ulangi lagi membaca dzikir seperti pada poin 1, 2 dan 3, sehingga dzikir ini dibaca sebanyak tiga kali, sedangkan do'a dilakukan sebanyak dua kali di antara dzikir-dzikir tersebut.
ألله أكبر- ألله أكبر- ألله أكبر
        Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
لا إله إلا الله وحده لا شريك لهلهُ الملكُ ولهُ الحمدُ يُحْيِ ويُمِيت وهو على كل شئ قدير
    Tiada tuhan yang hak, kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, hanya Dia yang memiliki kekuasaan dan hanya Dia yang memiliki pujian, Dia yang menghidupkan dan Dia pula yang mematikan serta Dia berkuasa atas segala sesuatu."
لا إله إلا الله وحده لا شريك لهأَنْجَزَ وعْدَه ونَصَرَ عبْدَه وهَزَمَ الْاَحْزَابَ وحده
"Tiada Tuhan yang hak, kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Dia melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan Dia satu-satunya yang mengalahkan bala tentara persekutuan (kaum musyrikin)."

f.          Lantas tanpa berdo'a lagi di atas bukit shafa, Anda langsung turun dari bukit Shafa dan berjalan menuju bukit Marwah.
Perbanyaklah dzikir kepada Allah, ataupun berdo'a dengan do'a-do'a yang ma`tsur yaitu do'a yang diriwayatkan dari Rasulullah dan para Sahabat beliau, atau membaca Shalawat, atau boleh juga membaca al-Quran.
g.         Laki-laki dianjurkan berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh ketika berada di antara dua tanda berwarna hijau (lampu hijau). Dan ketika berlari tersebut dianjurkan berdo'a sebagaimana do'a yang dibacakan oleh Abdullah bin Mas'ud dan Abdullah bin Umar s:
ربِّ اغفرْ وارحمْ إنك أنتَ الأَعزُّ الأَكرَم
"Ya Rabbku, ampunilah dan rahmatilah (aku), sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi Maha Pemurah
PUTARAN KEDUA
(DARI MARWAH KE SHAFA)
a.         Naiklah hingga berada di bukit Marwah lalu menghadap kearah Ka`bah dan baca dzikir di bawah ini:
-           ألله أكبر- ألله أكبر- ألله أكبر
    Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
-           لا إله إلا الله وحده لا شريك لهلهُ الملكُ ولهُ الحمدُ يُحْيِ ويُمِيت وهو على كل شئ قدير
    Tiada tuhan yang hak, kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, hanya Dia yang memiliki kekuasaan dan hanya Dia yang memiliki pujian, Dia yang menghidupkan dan Dia pula yang mematikan serta Dia berkuasa atas segala sesuatu."

-        لا إله إلا الله وحده لا شريك لهأَنْجَزَ وعْدَه ونَصَرَ عبْدَه وهَزَمَ الْاَحْزَابَ وحده
"Tiada Tuhan yang hak, kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Dia melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan Dia satu-satunya yang mengalahkan bala tentara persekutuan (kaum musyrikin)."
b.    Berdo'a dengan do'a apa saja yang dikehendaki, baik berkaitan dengan urusan dunia maupun akhirat.
c.    Setelah berdoa, ulangi membaca dzikir seperti pada poin 1,2 dan 3 di atas.
d.    Berdo'a dengan do'a apa saja yang dikehendaki, baik berkaitan dengan urusan dunia maupun akhirat
e.    Ulangi lagi membaca dzikir seperti pada poin 1, 2 dan 3, sehingga dzikir ini dibaca sebanyak tiga kali, sedangkan do'a dilakukan sebanyak dua kali di antara dzikir-dzikir tersebut.
f.        Lantas tanpa berdo'a lagi di atas bukit shafa, Anda langsung turun dari bukit Shafa dan berjalan menuju bukit Marwah.
Perbanyaklah dzikir kepada Allah, ataupun berdo'a dengan do'a-do'a yang ma`tsur yaitu do'a yang diriwayatkan dari Rasulullah dan para Sahabat beliau, atau membaca Shalawat, atau boleh juga membaca al-Quran.
g.         Laki-laki dianjurkan berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh ketika berada di antara dua tanda berwarna hijau (lampu hijau). Dan ketika berlari tersebut dianjurkan berdo'a sebagaimana do'a yang dibacakan oleh Abdullah bin Mas'ud dan Abdullah bin Umar s:
"Ya Rabbku, ampunilah dan rahmatilah (aku), sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi Maha Pemurah
Putaran Ketiga
(Dari Shafa ke Marwah)
Lakukanlah hal yang sama seperti pada putaran pertama.
Putaran Keempat
(Dari Marwah ke Shafa)
Lakukanlah hal yang sama seperti pada putaran kedua.
Putaran Kelima
(Dari Shafa ke Marwah)
Lakukanlah hal yang sama seperti pada putaran pertama.
Putaran Keenam
(Dari Marwah ke Shafa)
Lakukanlah hal yang sama seperti pada putaran kedua.
Putaran Ketujuh
(Dari Shafa ke Marwah)
Lakukanlah hal yang sama seperti pada putaran pertama. Hanya saja, ketika tiba di Marwah Anda langsung keluar dari pintu Marwah tanpa menghadap ke arah Kiblat ataupun membaca dzikir dan do'a. Dengan demikian, berakhirlah Sa'i Anda.
Setelah selesai mengerjakan sa'i dan keluar dari pintu Marwah, maka yang Anda lakukan setelahnya adalah ber-tahallul (mencukur rambut).

3.  TAHALLUL
a. Bagi laki-laki, lebih afdhal mencukur gundul rambut kepalanya ketika umrah biasa. Yaitu selain umrah tamattu'.
Sebab, Nabi Muhammad mendo'akan kebaikan sebanyak tiga kali bagi orang yang mencukur gundul rambutnya. Adapun bagi yang hanya memotong pendek rambutnya, beliau hanya sekali mendo'akan kebaikan untuknya.
Rasulullah saw, bersabda:
أللهم ارحمِ المُحلّقين قالوا  والمُقصِّرين يا رسول الله قال اللهم ارحم المُحلِّقين  قالوا والمقصرين يا رسول الله قال والمقصِّرين
Ya Allah, rahmatilah orang-orang yang mencukur rambutnya! Kemudian para Sahabat berkata: Dan orang-orang yang memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?' Nabi berdo'a lagi: Ya Allah, rahmatilah orang-orang yang mencukur rambutnya!'
Mereka kembali berkata: Dan orang-orang yang memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?' Maka Rasulullah menjawab: Dan orang-orang yang memendekkan rambutnya.

b.      Bagi wanita, dengan mengumpulkan rambutnya dari seluruh bagian kepala, lalu memotongnya sepanjang satu ruas jari.
Dengan melakukan tahallul ini, berarti selesailah kegiatan ibadah umrah, dan Anda dibolehkan kembali mengerjakan hal-hal yang sebelumnya dilarang ketika dalam keadaan berihram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Duga Pemilu Curang, Ramai-ramai Kyai dan Ulama Sampang Desak Bawaslu Gelar Coblos Ulang LAPORAN :  NOVIYANTO AJI SABTU, 17 FEBRUARI 2024 |...