<
br />
google-site-verification: google3af1bb1b06d00a8c.html
Kompetensi kepribadian berperan menjadikan guru
sebagai pembimbing, panutan, contoh, teladan, bagi siswa. Dengan kompetensi
kepribadian yang dimilikinya maka guru bukan saja sebagai pendidik dan pengajar
tapi juga sebagai tempat siswa dan masyarakat bercermin. Hal ini sejalan dengan
yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu guru harus
“Ing ngarso sungtulodo, Ing madyo mangun
karso, Tut Wuri handayani”.
google-site-verification: google3af1bb1b06d00a8c.html
Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi
contoh dan teladan, membangkitkan motivasi belajar siswa serta
mendorong/memberikan motivasi dari belaang. Oleh karena itu seorang guru dituntut
melalui sikap dan perbuatan menjadikan dirinya sebagai panutan dan ikutan
orang-orang yang dipimpinnya. Guru bukan hanya pengajar, pelatih dan
pembimbing, tetapi juga sebagai cermin tempat subjek didik dapat berkaca. Dalam
relasi interpersonal antar guru dan siswa tercipta situasi pendidikan yang
memungkinkan subjek didik dapat belajar menerapkan nilai-nilai yang menjadi
contoh dan member contoh. Guru mampu menjadi orang yang mengerti diri siswa
dengan segala problematiknya, guru juga harus mempunyai wibawa sehingga siswa
segan terhadapnya. Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi kompetensi
kepribadian guru adalah memberikan telada dan contoh dalam membimbing,
mengembangkan kreativitas dan membangkitkan motivasi belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar