TATA CARA UMRAH, IHRAM, THAWAF DAN SA`I
A.
Sebelum
Bepergian
Ketika
akan meninggalkan rumah dianjurkan membaca do'a berikut:
1.
Do'a
berpamitan :
اَستَودعُكم اللهَ الذى لا تَضِيعُ ودائِعُه
Aku
titipkan kalian kepada Allah yang tidak akan hilang titipan Nya (Hadits
riwayat Ahmad dan Ibnu Majah)
2.
Doa
Keluar Rumah:
بسم الله توكّلتُ على اللهَ لا حولَ ولا قوّةَ إلا با لله
Dengan
Nama Allah (aku keluar ). Aku bertawakkal kepada Allah dan tiada daya dan upaya
kecuali dengan pertolongan Nya ( Hadits riwayat Abu Daud dan Tirmizi )
b.
Do`a Safar
الله اكبر- الله اكبر- الله اكبر
- سبحان اللذى سخّرَ لنا هذا وما كُنّا له مُقرِنين وإنّا إلى ربّنا لمنقلبون
- اللهم انا نسئلُك فى سفرِنا هذا البِروالتقوَى - ومِن العملِ ما تَرضى
- اللهم هوِّنْ علينا سفرَنا هذا واطْوِعَنّا بُعدَه – اللهم انْتَ الصاحبُ فى السفَر والخليفةُ فى الاهلِ -
اللهم إنّى اعوذُ بك مِن وعْثاءِ السفر وكابَةِ المَنظَر وسوءِ المُنقَلبِ فى المالِ والاهلِ
"Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Mahasuci Rabb yang
menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedang sebelumnya tidak kami kuasainya. Dan sesungguhnya
kami akan kembali kepada Rabb kami (yakni pada hari Kiamat). Ya Allah, sesungguhnya kami memohon
kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini. Kami memohon perbuatan yang Engkau
ridhai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami
dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya
Allah, Engkaulah pendampingku dalam perjalanan
dan yang mengurusi keluargaku. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan dalam perjalanan, dari
pemandangan yang menyedihkan, serta dari
kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga.'
B.
Setibanya
di Miqat
Apabila Anda telah
tiba di miqat, maka Anda dianjurkan untuk
mandi sebagaimana mandi junub.
Demikian
juga wanita yang sedang haidh atau nifas, dianjurkan
mandi karena hal tersebut bukan penghalang baginya untuk mengerjakan
umrah atau haji.
Hanya saja, wanita yang sedang haidh dilarang
melaksanakan thawaf di sekeliling Ka'bah,
kecuali setelah bersih atau suci dari haidhnya.
Hendaknya sebelum
mandi ihram tiap laki-laki
dan perempuan membersihkan diri, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan
mencukur bulu kemaluan.
Nabi
bersabda:
أَنْهِكوا الشوَاربَ وأَعفُوا اللِّحَى
"Guntinglah (yakni rapikanlah) kumis
dan peliharalah jenggot. (Hadits Riwayat Buhari dan Muslim dari Ibnu Umar)
خالِفوا المشركين ووَفِّروا اللِّحَى وأَحْفوا الشوارِب
"Berbedalah
dengan orang-orang musyrik, hendaklah kalian
memelihara jenggot dan tipiskanlah kumis kalian.( Hadits riwayat
Buhari dan Muslim )
C.
Macam Umrah
1.
Umrah Tamattu`yaitu umrah yang dikerjakan
seorang yang melaksanakan haji tamattu`
Waktu pelaksanaannya terbatas pada bulan-bulan
haji yaitu syawwal, Dzulqaedah dan 10 hari pertama bulan dzulhijjah. Umrah
tamattu` tidak dikerjakan di luar bulan-bulan tersebut.
2.
Umrah Mufradah
Secara bahasa umrah mufradah berarti umrah saja
yaitu umrah yang dikerjakan secara terpisah dan tidak ada kaitannya dengan
ibadah haji.
Waktu pelaksanaannya tidak dibatasi. Artinya
umrah mufradah tersebut dapat dikerjakan kapan saja sepanjang tahun, selama ada
kemauan dan kemampuan serta taufiq dari Allah.
Umrah mufradah bias juga dikerjakan pada
bulan-bulan haji, akan tetapi tidak dihubungkan dengan haji tamattu`.
D.
Ihram
1. Memakai Pakaian Ihram
Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua lembar
kain sebaiknya berwarna putih dan tidak boleh berjahit, satu digunakan sebagai
sarung dan yang lainnya sebagai penutup badan bagian atas. Dalam hal ini, boleh memakai ikat pinggang meski berjahit.
Pakaian ihram bagi kaum wanita adalah pakaian
yang disyariatkan bagi mereka, yaitu jubah dan jilbab yang menutupi
seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Sebaiknya pakaian wanita berwarna gelap, tidak
ketat, tidak membentuk tubuh, tidak tembus pandang (transparan) dan tidak
menyerupai pakaian laki-laki.
Memakai Wewangian
Wewangian hanya boleh dikenakan pada anggota badan,
seperti ketiak, jenggot, leher atau
yang lainnya. la tidak boleh dikenakan pada pakaian ihram.
Adapun wanita tidak diperkenankan memakai parfum. Namun
diperbolehkan memakai obat penghilang bau badan.
2.
Boleh Memakai
Pakaian Ihram dari Rumah
Jika Anda berangkat
umrah dengan menggunakan pesawat terbang,
maka Anda boleh mandi dan berpakaian ihram sejak dari rumah demi
memudahkan Anda dalam perjalanan sehingga dapat berihram umrah (niat umrah) dari atas pesawat ketika pesawat berada di atas miqat atau di
tempat yang sejajar dengan miqat.
Informasi tentang letak miqat dapat diperoleh dari awak pesawat.
3.
Membaca Talbiyah
Ihram
Jika semua persiapan umrah telah
dilakukan dan Anda telah berada di miqat, atau setelah pesawat yang Anda
tumpangi mendekati miqat, maka mulailah berihram sebagai awal masuk dalam pelaksanaan ibadah umrah dengan membaca
talbiyah ihram.
Bacaan Talbiyah
لبيك اللهم عمرة
اللهم هذه عمرة لا رياء فيها ولا سمعة
Ya
Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan
umrah. Ya Allah, inilah ibadah umrah yang tiada riya (pamer) padanya dan tiada pula sum`ah (ingin didengar
orang)."
Kemudian, hendaklah. Anda
bertalbiyah dengan suara keras selama perjalanan
ke Makkah hingga sampai di kota ini.
5. Tidak Melakukan Larangan Ihram
Setelah mengucapkan talbiyah umrah seperti di atas (labbaika cumratan
atau labbaikallahumma cumratan), berarti Anda telah masuk dalam ibadah umrah, maka sejak
itu pula Anda tidak boleh melakukan larangan-larangan ihram.
Hal yang dilarang dalam ihram yaitu:
a. Melakukan hubungan intim antara suami dan istri.
b. Bercumbu,
mencium, serta memandang wanita dengan syahwat.
c. Mencukur rambut kepala. Adapun jika karena sakit atau gangguan di kepala
lalu bercukur, maka harus membayar fidyah, memberi makan 6 orang fakir miskin,
berpuasa selama tiga hari, atau la ditebus dengan cara menyembelih satu kambing
atau domba.
d. Memotong kuku.
e. Menikah maupun melakukan akad nikah,
menikahkan orang lain, atau meminang seorang wanita.
f.
Membunuh binatang buruan.
g. Memakai minyak wangi di badan maupun pakaian.
h. Mengenakan pakaian yang berjahit sehingga membentuk tubuh
seperti memakai kemeja, celana,
atau gamis.
i.
Menutup bagian kepala dengan memakai sesuatu yang langsung menempel padanya, seperti,
peci, atau sorban.
j. Khusus bagi wanita, la dilarang memakai niqab (yakni
sejenis penutup muka) dan sarung tangan.
Akan tetapi, dibolehkan atau tidak apa-apa sekadar menempelkan sehelai
kain pada wajah untuk menutupi muka dari pandangan kaum laki-laki yang bukan
mahramnya.
k.
Mendekati kemaksiatan atau bermaksiat, menyebabkan permusuhan, dan
bersikeras dengan bantah-bantahan dalam kebatilan.
l.
Makan daging binatang buruan yang dia memiliki
andil dalam perburuannya.
6. Mengucapkan
Persyaratan Umrah
Bagi
orang yang sakit atau mempunyai penyakit
berat atau khawatir terhalang sesuatu, maka boleh mengucapkan syarat,
yaitu dengan membaca lafazh berikut:
اللهم مَحِلى حيث حبَستَني
Ya Allah, tempat tahallulku di mana
Engkau menahanku."
Jika Anda mengucapkannya pada awal umrah, kemudian Anda
berhalangan dalam menyempurnakan umrah karena alasan yang syar'i seperti sakit atau terjadi peristiwa yang menakutkan atau
tertahan disebuah tempat atau lainnya, maka Anda boleh bertahallul dengan mencukur pendek rambut dan tidak
wajib membayar dam (menyembelih seekor kambing atau domba untuk fuqara' kota
Makkah).
Namun, jika itu terjadi sementara
Anda tidak mengucapkannya, maka
Anda harus membayar dam dan meng-qadha umrah.
7.
Tidak ada Shalat Sunnah Ihram
Tidak ada shalat
sunnah tertentu untuk umrah. Tetapi, bagi
mereka yang miqatnya di Dzul Hulaifah (Bir Ali), dianjurkan shalat sunnah dua rakaat di miqat tersebut, karena ia adalah bagian wadi (lembah) Aqiq
yang diberkahi, dan Allah memerintahkan Rasul-Nya shalat di sana.(Hadits Riwayat Buhari, Abu
Daud dan Ibnu Majah)
8.
Memperbanyak Talbiyah
Yaitu dengan mengulangi
talbiyah dari Rasulullah saw
selama perjalanan dari miqat menuju Makkah, sebagai berikut:
لبّيك اللهم لبّيك, لبّيك لا شريك لك لبّيك,
إن الحمدَ والنعمةَ لك والملكَ لا شريك لك
Aku penuhi panggilan Mu, ya Allah, aku penuhi
panggilan Mu. Aku penuhi panggilan Mu, tiada sekutu bagi Mu, Aku penuhi
panggilan Mu. Sesungguhnya segala puji kenikmatan dan kerajaan adalah hanya
milik Mu, tiada sekutu bagi Mu (Hadits riwayat Buhari dan Muslim dari Abdullah
bin Umar)
9. Mengangkat Suara
saat Bertalbiyah
Dianjurkan
meninggikan suara ketika membacakan talbiyah. Berdasarkan hadits Zaid bin Khalid al-Juhani dia berkata bahwa
Rasulullah bersabda:
جاءَني جبريل فقال يا محمد مُر أصحابَك فليرفَعوا أصواتَهم بالتّلبِيَة فإنها مِن شِعارِ الحج
Jibril datang kepadaku
lalu berkata: 'Wahai Muhammad!
Perintahkan para sahabatmu agar mengeraskan
suara mereka ketika bertalbiyah, karena talbiyah
termasuk dari syi'ar ibadah haji.( Hadits Riwayat Ibnu Majah
dan Ibnu Hibban disahihkan oleh al-Hakim)
Dalam hal ini, wanita juga dibolehkan mengangkat suaranya selama
hal itu tidak menimbulkan fitnah yang berupa
godaan bagi kaum laki-laki.
10. Boleh Menyelingi Bacaan Talbiyah
Yaitu dengan
membaca takbir (Allahu Akbar) dan tahlil (Laa Ilaha illallah) ketika atau di
sela-sela bacaan talbiyah. Apabila
sudah melihat atau masuk Masjidil Haram, maka hendaknya Anda bersegera
menghentikan bacaan talbiyah.
11.
Beristirahat
Setibanya di Makkah
Sebelum masuk
Masjidil Haram untuk mengerjakan umrah, dibolehkan bagi Anda beristirahat terlebih dahulu baik dengan tidur maupun duduk, pun dibolehkan makan dan
minum hingga selesai hajat Anda.
Memasuki Masjidil Haram
1.
Bersuci sebelum Masuk Masjid
Sebelum masuk ke
Masjidil Haram, seseorang harus suci dari hadats besar dan hadats kecil. Begitu pula wanita, la harus suci
dari haidh dan nifas karena la akan melaksanakan thawaf umrah.
2.
Masuk dengan Kaki
Kanan sambil Membaca Do'a
Kedua hal ini berlaku di semua masjid, tidak khusus untuk Masjidil Haram saja. Dan
do'a yang dibaca adalah:
بسم الله والصلاة والسلام على رسولِ الله اللهم افتحْ لِى أبوابَ رحمتِك
"Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada
Rasulullah. Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku. (HR Ibnu Majah dari Abu
Hurairah)
أعوذُ باللهِ العظيم وبِوجهِه الكريمِ وسلطانِه القديمِ مِن الشيطان الرجيم
"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan
wajah-Nya yang Mulia dan kekuasaan-Nya yang
abadi, dari godaan syaitan yang terkutuk. (HR. Abu Daud )
3. Berdo'a ketika Melihat Ka'bah
Ketika Anda telah melihat Ka'bah yang mulia,
angkatlah kedua tangan Anda seperti ketika berdo'a sambil mengucapkan do'a berikut ini, sebagaimana yang dilakukan oleh Umar bin al-Khathab :
اللهم أنت السلام ومنك السلام فحيِّنا ربنا بالسلام
Ya Allah, Engkau adalah
Mahasejahtera, dari Engkau pula kesejahteraan, maka hidupkanlah kami wahai Rabb
kami dalam kesejahteraan."(Hadits riwayat Baihaqi)
4.
Tidak Mengerjakan Shalat
Sunat Tahiyyatul Masjid
Jika Anda sedang berihram,
maka Anda tidak perlu melaksanakan
shalat sunnah tahiyyat masjid ketika
pertama kali masuk Masjidil Haram, akan tetapi langsung melakukan thawaf. Apabila waktunya
bertepatan dengan waktu shalat fardhu, maka
Anda dibolehkan shalat fardhu terlebih dahulu, baru kemudian mengerjakan thawaf.
E.
Thawaf
1.
Mengerjakan Thawaf
7 (tujuh ) Putaran
Thawaf
umrah dimulai dari Hajar Aswad. Untuk
mengetahui posisi yang sejajar dengan tempat letaknya
Hajar Aswad, lihatlah tanda berupa lampu neon berwarna hijau yang
terletak pada bagian atas salah satu dinding Masjidil Haram.
Khusus
bagi Laki-laki sebelum memulai thawaf
hendaknya melakukan idhthiba', yaitu
memasukkan salah satu sisi kain ihram dari bawah
ketiak yang kanan lalu meletakkan ujungnya di
atas pundak yang kiri.
Ketika thawaf yang disunnahkan untuk diusap dari bagian Ka'bah hanya Hajar Aswad dan rukun yamani. Maka selain dari keduanya, dua sisi Ka'bah lainnya, tidak boleh dan tidak
disunnahkan untuk diusap.
(Hadits riwayat Ahmad, Buhari Muslim dan Abu Daud ).
2
Tata Cara Mengerjakan Thawaf
a. Mengusap Hajar Aswad dengan tangan kanan, lalu menciumnya (Hadits riwayat Muslim). Hal ini
dilakukan pada setiap putaran jika memungkinkaan sambil membaca:
ألله أكبر
Atau membaca:
بسم الله– الله أكبر
Jika tidak
mungkin menciumnya, maka cukup mengusapnya dengan tangan kanan lalu mencium
tangan tersebut sambil membaca zikir ini. Jika tetap tidak mungkin mengusapnya
dengan tangan, maka cukup memberi isyarat kepadanya dengan tangan kanan sambil mengucapkan
doa di atas tanpa perlu mencium tangan tersebut.
Janganlah mendesak, mendorong, apalagi menyakiti sesama jamaah, hanya karena
ingin menciumnya. Sebab, mencium Hajar Aswad hukumnya
sunnah, sedangkan menyakiti kaum Muslimin hukumnya haram.
b.
Kemudian, Thawaf mengelilingi Ka'bah
dengan menjadikan Ka'bah berada di sebelah kiri
sisi badan kita. Satu putaran
terhitung mulai dari Hajar Aswad sampai kembali ke Hajar Aswad lagi.
c.
Laki-laki disunnahkan
berlari-lari kecil antara Rukun Yamani dan Hajar
Aswad, dilakukan pada tiga putaran pertama
saja, dan selebihnya berjalan biasa antara Rukun Yamani dan Hajar
Aswad.
d.
Mengusap Rukun
Yamani dengan tangan kanan tanpa membaca do'a/dzikir tertentu
pada setiap putaran apabila hal itu memungkinkan, namun jika tidak mungkin,
maka tidak perlu memberi isyarat kepadanya dengan
tangan. Tidak disyariatkan mencium Rukun Yamani ini, ataupun mencium tangan yang dipergunakan untuk mengusapnya.
f. Ketika berjalan dari Rukun Yamani menuju hajar Aswad pada setiap putarannya, dianjurkan
membaca:
ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار
"Ya
Rabb kami, berilab kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akbirat, dan lindungdab kami dari adzab Neraka.-(HR Abu
Daud)
g.
Tidak disyariatkan mengusap dua sudut dan dinding-dinding
Ka'bah yang lain karena Nabi hanya mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani.
h.
Jika memungkinkan
maka lakukanlah Iltizam. yaitu meletakkan dada, pipi, kedua lengan dan kedua telapak tangan di Multazam." Hal ini disyariatkan karena Nabi melakukannya
ketika thawaf." Dan boleh juga setelah thawaf.
i.
Tidak ada bacaan,
wirid, atau dzikir tertentu ketika thawaf, akan tetapi Anda dianjurkan memperbanyak bacaan dzikir kepada
Allah, dan yang mudah antara lain:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
Atau membaca:
سبحانَ الله والحمدُ لله ولا إلهَ إلا اللهُ والله أكبر ولا حولَ ولا قوّة إلا بالله
Atau
membaca
أستغفرُ اللهَ العظيم
atau membaca
do'a-do'a yang mudah yang Anda hafal. Boleh berdo'a dari al-Qur-an, bershalawat
kepada Nabi, membaca al-Qur-an maupun dzikir lain yang dalilnya shahih.
Putaran Kedua dan Ketiga
Lakukan hal yang
sama seperti pada putaran pertama.
Putaran Keempat sampai Ketujuh
Lakukan hal yang sama seperti pada
putaran pertama, hanya saja
pada putaran keempat sampai putaran ketujuh
ini laki-laki tidak lagi berlari-lari
kecil, namun hanya berjalan biasa.
j.
Jika
wudhu Anda batal maka segeralah berwudhu lalu
ulangi putaran thawaf Anda, tanpa
harus mengulang dari putaran pertama. Misalnya wudhu Anda batal pada
putaran keempat, maka setelah berwudhu Anda hanya mengulangi putaran yang keempat lalu
lanjutkan thawaf hingga selesai."
k. Jika Anda sedang thawaf lalu iqamat
dikumandangkan, maka shalatlah bersama Imam
Masjidil Haram, sesudah salam, maka lanjutkan thawaf dari tempat shalat Anda.
1.
Jika Anda ragu terhadap jumlah
putaran thawaf yang telah dikerjakan,
apakah tiga putaran atau empat, maka ambillah bilangan yang terkecil, yaitu
tiga, lalu lanjutkanlah thawaf hingga selesai.
Pada putaran ke tujuh
ketika Anda telah tiba kembali di Hajar
Aswad, Anda tidak lagi mengusap Hajar Aswad dan tidak memberi isyarat dengan
tangan.
Dengan demikian, maka berarti Anda
telah menyelesaikan thawaf umrah serta
thawaf tamattu'.
3
Menutup Kedua
Pundak
Setelah selesai
melaksanakan thawaf, tutuplah kedua pundak
Anda. Lalu menuju
ke Maqam Ibrahim sambil membaca:
واتّخِذوا مِن مقامِ إبراهيمَ مُصَلّى
"...
Dan jadikanlah Maqam Ibrahiml itu tempat shalat . " (QS. Al-Baqarah: 125)
4.
Mengerjakan Shalat
Sunnah Ba'da Thawaf
Kerjakanlah shalat sunnah ba'da thawaf dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim jika memungkinkan.
Tetapi jika tempat itu dipenuhi oleh orang yang shalat, maka shalatlah di mana saja Anda mendapat tempat di sepanjang areal Masjidil Haram.
Sebelum memulai shalat sunnah tersebut, hendaklah kaum laki-laki menutup kembali kedua
pundaknya dengan kain ihram.
Dianjurkan pada shalat ini membaca dua surat
berikut:
Pada rakaat
pertama:
Membaca surat al-Faatihah dan surat Al-Kaafirun (Qul ya ayyuhal kafirun).
Pada rakaat kedua:
Membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlas (Qul Huwallahu ahad).
5. Meminum Air Zamzam
Setelah shalat dua rakaat, dianjurkan minum
air zamzam. Karena la memiliki banyak keutamaan. Nabi bersabda:
ماءُ زمزمَ لِمَ شُرِبَ له
"Air zamzam tergantung dari niat orang
yang meminumnya. )Hadits Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah)
Air zamzam penuh
berkah. Ia merupakan makanan yang
mengenyangkan dan obat dari berbagai penyakit
Dianjurkan
untuk menuangkannya ke
atas kepala sambil berdo'a dengan do'a Ibnu Abbas ketika
meminumnya, yaitu:
اللهم إنّى أسئلُك عِلمًا نافعًا ورِزْقًا واسِعًا وشِفاءً مِنْ كلِ داءٍ
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rizki yang luas, dan penawar
(obat) bagi semua penyakit. )Hadits Riwayat Daraquthni dan
al-Hakim)
Boleh juga ketika
meminumnya, Anda berdoa untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebaikan di dunia dan
akhirat, seperti; memohon kepada Allah ilmu yang bermanfaat, amal shalih, rizki yang halal, husnul khatimah, wafat dalam keadaan beriman dan lainnya.
Setelah minum air
zamzam dan sebelum melaksanakan sa'i umrah,
dianjurkan kembali ke Hajar Aswad untuk mengusap dan menciumnya.
Jika saat kembali
itu Anda tidak bisa mendekat ke Hajar Aswad, maka cukup memberi isyarat padanya dari jauh dengan tangan sambil membaca "Allahu akbar" atau "Bismillah Allahu akbar".
F.
SA`I
1.
Dasar dan Pengertian
Menuju Shafa untuk melaksanakan Sa'i di antara bukit Shafa dan Marwah. Ketika telah dekat dengan bukit Shafa, Bacalah ayat di bawah ini:
إن الصفا والمروة
من شعائر
الله فمن
حج البيت
او اعتمر
فلا جناح
عليه ان
يطوف بهما
ومن تطوع
خيرا فإن
الله شاكر
عليم
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian
dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau
ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan
barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka
Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.(Al-Baqarah
158 )
[Dibaca 1 x ketika memulai sa'i]
Sesudah membaca ayat tersebut, Anda
dianjurkan membaca:
أَبْدَأُ بِما بَدَأُ الله
Aku memulai
dengan apa yang dimulai
Allah. (Dibaca 1 x ketika
memulai sa'i, tidak dibaca lagi ketika menaiki bukit Marwah maupun Shafa
setelahnya.
2.
Tata cara
Mengerjakan Sa`i
Putaran Pertama
( Dari Shafa ke Marwah)
Melaksanakan sa'i
yang dimulai dari bukit Shafa. Sa'i
dilaksanakan dengan tujuh putaran. Dari
Shafa ke Marwah dihitung satu
putaran, dari Marwah ke Shafa dihitung satu putaran. Jadi dimulai dari
Shafa dan selesainya di Marwah.
a.
Naiklah
hingga berada di bukit Shafa, kemudian menghadaplah ke arah Ka'bah (melihat
Ka'bah jika mungkin) dan baca dzikir poin 1,2 dan 3 di
bawah ini:
-
ألله أكبر- ألله أكبر- ألله أكبر
Allah Mahabesar, Allah
Mahabesar, Allah Mahabesar
-
لا إله إلا الله وحده لا شريك له – لهُ الملكُ ولهُ الحمدُ يُحْيِ ويُمِيت وهو على كل شئ قدير
Tiada tuhan yang hak, kecuali
Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, hanya Dia yang memiliki kekuasaan dan
hanya Dia yang memiliki pujian, Dia yang menghidupkan dan Dia pula yang mematikan
serta Dia berkuasa atas segala sesuatu."
-
لا إله إلا الله وحده لا شريك له – أَنْجَزَ وعْدَه ونَصَرَ عبْدَه وهَزَمَ الْاَحْزَابَ وحده
"Tiada ilah yang hak, kecuali Allah semata, tiada sekutu
bagi-Nya, Dia melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan Dia satu-satunya yang mengalahkan
bala tentara persekutuan (kaum musyrikin)."
b. Berdo'a dengan do'a apa saja yang dikehendaki, baik berkaitan dengan urusan dunia maupun
akhirat. Di antaranya:
اللهم إنك قلت اُدْعُونِي أَسْتجِبْ لكم- وإنك لا تُخْلِفُ المِيعاد وإنّى أسأَلُك كما هدَيتَنِى للإسلامِ أن لا تَنْزِعَه مِنّي حتى تتَوَفَّنِى وأنا مسلم
Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman: Berdo'alah
kamu kepada-Ku niscaya Aku akan memperkenankanmu dan bahwa Engkau tidak
akan menyalahi janji dan sesungguhnya aku memohon kepada-Mu; sebagaimana Engkau
telah menunjuki aku kepada Islam, maka janganlah Engkau mencabutnya dariku sehingga Engkau mewafatkan aku dalam keadaan
Muslim. "' (Doa ini dibaca oleh Ibnu Umar , Hadits Riwayat Malik )
Ditambah dengan do'a-do'a yang Anda hafal yang shahih, atau jika tidak bisa boleh juga berdo'a
dengan bahasa Indonesia.
c.
Setelah berdo'a,
ulangi membaca dzikir seperti pada poin 1, 2 dan 3.
-
ألله أكبر- ألله أكبر- ألله أكبر
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
-
لا إله إلا الله وحده لا شريك له – لهُ الملكُ ولهُ الحمدُ يُحْيِ ويُمِيت وهو على كل شئ قدير
Tiada tuhan yang hak, kecuali
Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, hanya Dia yang memiliki kekuasaan dan
hanya Dia yang memiliki pujian, Dia yang menghidupkan dan Dia pula yang mematikan
serta Dia berkuasa atas segala sesuatu."
-
لا إله إلا الله وحده لا شريك له – أَنْجَزَ وعْدَه ونَصَرَ عبْدَه وهَزَمَ الْاَحْزَابَ وحده
"Tiada ilah yang hak, kecuali Allah semata, tiada sekutu
bagi-Nya, Dia melaksanakan janji-Nya,
menolong hamba-Nya clan Dia satu-satunya
yang mengalahkan bala tentara persekutuan (kaum musyrikin)."
d.
Berdo'a sekali lagi.
Berdo'a dengan do'a apa saja
yang dikehendaki, baik berkaitan dengan urusan dunia maupun akhirat.
e. Ulangi lagi
membaca dzikir seperti pada poin 1, 2 dan 3, sehingga dzikir ini dibaca sebanyak tiga kali, sedangkan
do'a dilakukan sebanyak dua kali di antara dzikir-dzikir tersebut.
ألله أكبر- ألله أكبر- ألله أكبر
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
لا إله إلا الله وحده لا شريك له – لهُ الملكُ ولهُ الحمدُ يُحْيِ ويُمِيت وهو على كل شئ قدير
Tiada tuhan yang hak, kecuali
Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, hanya Dia yang memiliki kekuasaan dan
hanya Dia yang memiliki pujian, Dia yang menghidupkan dan Dia pula yang mematikan
serta Dia berkuasa atas segala sesuatu."
لا إله إلا الله وحده لا شريك له – أَنْجَزَ وعْدَه ونَصَرَ عبْدَه وهَزَمَ الْاَحْزَابَ وحده
"Tiada Tuhan yang hak, kecuali Allah
semata, tiada sekutu bagi-Nya, Dia melaksanakan
janji-Nya, menolong hamba-Nya dan Dia satu-satunya yang mengalahkan
bala tentara persekutuan (kaum musyrikin)."
f.
Lantas tanpa berdo'a lagi di atas bukit shafa, Anda
langsung turun dari bukit Shafa dan berjalan menuju bukit Marwah.
Perbanyaklah
dzikir kepada Allah, ataupun berdo'a
dengan do'a-do'a yang ma`tsur yaitu do'a yang diriwayatkan dari Rasulullah dan para Sahabat beliau, atau membaca
Shalawat, atau boleh juga membaca al-Quran.
g.
Laki-laki dianjurkan berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh
ketika berada di antara dua tanda berwarna hijau (lampu hijau). Dan
ketika berlari tersebut dianjurkan berdo'a sebagaimana do'a yang
dibacakan oleh Abdullah bin Mas'ud dan Abdullah bin Umar s:
ربِّ اغفرْ وارحمْ إنك أنتَ الأَعزُّ الأَكرَم
"Ya Rabbku, ampunilah dan rahmatilah (aku),
sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi
Maha Pemurah
PUTARAN
KEDUA
(DARI
MARWAH KE SHAFA)
a.
Naiklah
hingga berada di bukit Marwah lalu menghadap kearah Ka`bah dan baca dzikir di
bawah ini:
-
ألله أكبر- ألله أكبر- ألله أكبر
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
-
لا إله إلا الله وحده لا شريك له – لهُ الملكُ ولهُ الحمدُ يُحْيِ ويُمِيت وهو على كل شئ قدير
Tiada tuhan yang hak, kecuali
Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, hanya Dia yang memiliki kekuasaan dan
hanya Dia yang memiliki pujian, Dia yang menghidupkan dan Dia pula yang mematikan
serta Dia berkuasa atas segala sesuatu."
-
لا إله إلا الله وحده لا شريك له – أَنْجَزَ وعْدَه ونَصَرَ عبْدَه وهَزَمَ الْاَحْزَابَ وحده
"Tiada Tuhan yang hak, kecuali Allah
semata, tiada sekutu bagi-Nya, Dia melaksanakan
janji-Nya, menolong hamba-Nya dan Dia satu-satunya yang mengalahkan
bala tentara persekutuan (kaum musyrikin)."
b. Berdo'a dengan do'a apa saja yang dikehendaki, baik berkaitan dengan urusan dunia maupun
akhirat.
c. Setelah berdoa, ulangi membaca dzikir seperti pada poin 1,2 dan 3 di
atas.
d. Berdo'a dengan do'a apa saja yang dikehendaki, baik berkaitan dengan urusan dunia maupun
akhirat
e. Ulangi lagi
membaca dzikir seperti pada poin 1, 2 dan 3, sehingga dzikir ini dibaca sebanyak tiga kali, sedangkan
do'a dilakukan sebanyak dua kali di antara dzikir-dzikir tersebut.
f.
Lantas tanpa berdo'a lagi di atas bukit shafa, Anda
langsung turun dari bukit Shafa dan berjalan menuju bukit Marwah.
Perbanyaklah
dzikir kepada Allah, ataupun berdo'a
dengan do'a-do'a yang ma`tsur yaitu do'a yang diriwayatkan dari Rasulullah dan para Sahabat beliau, atau membaca
Shalawat, atau boleh juga membaca al-Quran.
g.
Laki-laki dianjurkan berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh
ketika berada di antara dua tanda berwarna hijau (lampu hijau). Dan
ketika berlari tersebut dianjurkan berdo'a sebagaimana do'a yang
dibacakan oleh Abdullah bin Mas'ud dan Abdullah bin Umar s:
"Ya Rabbku, ampunilah dan rahmatilah (aku),
sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi
Maha Pemurah
Putaran Ketiga
(Dari Shafa ke Marwah)
(Dari Shafa ke Marwah)
Lakukanlah
hal yang sama seperti pada putaran pertama.
Putaran Keempat
(Dari Marwah ke Shafa)
(Dari Marwah ke Shafa)
Lakukanlah
hal yang sama seperti pada putaran kedua.
Putaran Kelima
(Dari Shafa ke Marwah)
(Dari Shafa ke Marwah)
Lakukanlah
hal yang sama seperti pada putaran pertama.
Putaran Keenam
(Dari
Marwah ke Shafa)
Lakukanlah hal yang sama seperti pada
putaran kedua.
Putaran Ketujuh
(Dari Shafa ke Marwah)
Lakukanlah
hal yang sama seperti pada putaran pertama.
Hanya saja, ketika tiba di Marwah
Anda langsung keluar dari pintu Marwah
tanpa menghadap ke arah Kiblat ataupun membaca dzikir dan do'a. Dengan
demikian, berakhirlah Sa'i Anda.
Setelah selesai mengerjakan sa'i dan keluar
dari pintu Marwah, maka yang Anda lakukan setelahnya adalah ber-tahallul (mencukur
rambut).
3.
TAHALLUL
a. Bagi laki-laki,
lebih afdhal mencukur gundul rambut kepalanya ketika umrah biasa. Yaitu selain umrah
tamattu'.
Sebab, Nabi
Muhammad mendo'akan kebaikan sebanyak tiga kali bagi orang yang mencukur gundul
rambutnya. Adapun bagi yang hanya memotong pendek rambutnya, beliau hanya
sekali mendo'akan kebaikan untuknya.
Rasulullah saw,
bersabda:
أللهم ارحمِ المُحلّقين قالوا والمُقصِّرين يا رسول الله قال اللهم ارحم المُحلِّقين قالوا والمقصرين يا رسول الله قال والمقصِّرين
Ya Allah,
rahmatilah orang-orang yang mencukur
rambutnya! Kemudian para Sahabat berkata: Dan orang-orang yang
memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?' Nabi berdo'a lagi: Ya Allah,
rahmatilah orang-orang yang mencukur rambutnya!'
Mereka
kembali berkata: Dan orang-orang yang
memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?'
Maka Rasulullah menjawab: Dan
orang-orang yang memendekkan rambutnya.
b.
Bagi wanita, dengan
mengumpulkan rambutnya dari seluruh bagian
kepala, lalu memotongnya sepanjang satu ruas jari.
Dengan melakukan tahallul ini, berarti selesailah
kegiatan ibadah umrah, dan Anda dibolehkan
kembali mengerjakan hal-hal yang
sebelumnya dilarang ketika dalam keadaan berihram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar