Pengertian komunikasi dalam proses pembelajaran sangat penting untuk dipahami dan dijadikan bahasan .oleh karena itulah perlu diikuti pembahasan berikut ini.
KOMUNIKASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN
1. Pengertian Komunikasi
a. Etimologi
b. Terminologi
Ada banyak istilah komunikasi yang dikemukakan para pakar salah
satunya menurut Lasswell yang mengartikan komunikasi adalah sebagai proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu.
Dari definisi tersebut setidaknya ada tiga aspek yang perlu kita
perhatikan dalam berkomunikasi, yaitu:
1) Bahwa komunikasi harus dipandang sebagai proses.
2) Komunikasi menyangkut aspek manusia dan bukan manusia.
3) Komunikasi menyangkut aspek informasi atau keterangan.
2. Unsur-unsur Komunikasi
Adapun unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Komunikator
2. Kepercayaan (Credebility)
3. Daya Tarik (Attractiveness)
4. Kekuatan (Power)
5. Memiliki keterampilan berkomunikasi
6. Mempunyai pengetahuan yang luas
3. Pola Komunikasi
Menurut Nana Sudjana ada tiga pola komunikasi dalam proses
interaksi belajar mengajar. Antara lain sebagai berikut:
1) Komunikasi sebagai aksi
atau komunikasi satu arah
Dalam komunikasi
ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru
aktif, siswa pasif.
2) Komunikasi sebagai
interaksi atau komunikasi dua arah
Pada komunikasi ini antara guru dan murid memiliki peranan yang
sama yakni pemberi aksi dan penerima aksi dengan arti kata keduannya dapat
saling memberi dan menerima aksi.
3) Komunikasi sebagai
transaksi atau komunikasi banyak arah
Komunikasi ini tidak hanya meliatkan interaksi yang dinamis antara
guru dan murid, tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa dengan
siswa lainnya.
4. Bahasa Komunikasi
Adapun bahasa ucapan dalam berkomunikasi adalah sebagai berikut:
a. Qaulan Ma’rufan
Berarti ucapan yang indah, baik lagi pantas dalam tujuan kebaikan,
tidak mengandung kemungkaran, kekejian dan tidak bertentangan dari ketentuan
Allah SWT.
b. Qaulan Kariman
Berarti ucapan yang mulia, lembut, bermanfaat dan baik dengan
menjaga adab sopan santun, ketenangan dan kemuliaan.
c. Qaulan Maisuran
Berarti tutur kata yang ringan, mudah dipahami; bermuatan
penghargaan sebagai penawar hati peserta didik.
d. Qaulan Laiyinan
Berarti perkataan dengan kalimat yang simpatik, halus, mudah
dicerna dan ramah, agar berbekas pada jiwa, berkesan serta bermanfaat.
e. Qaulan Balighan
Berarti perkataan yang membekas di dalam sebelumnya tertutup hingga
menimbulkan kesadaran yang mendalam.
f. Qaulan Sadidan
Berarti ucapan yang benar dan segala sesuatu yang hak.
Pengertian Komunikasi menurut Para Ahli
Ada banyak istilah komunikasi yang dikemukakan para pakar:
1. Menurut Hafied Cangara, komunikasi adalah suatu
transakasi, dan proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur
lingkungannya dengan membangun antar sesama manusia, melalui pertukaran
informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah-laku mereka dan berusaha mengubah
sikap dan tingkah-laku itu.
2. Lasswell mengartikan komunikasi sebagai proses penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
3. Sujak mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses transfer informasi
beserta pemahamannya dari suatu pihak kepihak lain melalui alat-alat berupa
simbol-simbol yang penuh arti. Menurut Suwito komunikasi dilihat sebagai proses
penyampaian dan penerimaan informasi berupa lambang yang mengandung arti makna
sampai menjadi sama.
Dari definisi
tersebut setidaknya ada tiga aspek yang perlu kita perhatikan dalam
berkomunikasi, yaitu:
1. Bahwa komunikasi harus dipandang sebagai proses. Hal ini berarti
bahwa komunikasi merupakan aliran informasi, melalui serangkaian kegiatan (tahap-tahap,
langkah-langkah) yang harus dilalui dalam menyampaikan informasi.
2. Komunikasi menyangkut
aspek manusia dan bukan manusia. Seperti peralatan elektronis (komputer) dapat
mengirim/menerima suatu informasi dalam suatu sistem komunikasi.
3. Komunikasi menyangkut aspek informasi atau keterangan ialah
segala sesuatuyang mempunyai arti dan mempunyai kegunaan. Informasi dapat
terdiri atas berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat,
kode-kode, gambar-gambar dan tanda-tanda lainnya yang mengandung arti.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Dalam proses
komunikasi ada beberapa unsur komunikasi yang diperlukan yang sekaligus menjadi
prasyarat untuk berlangsungnya komunikasi. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Komunikator
Komunikator adalah tempat asal sumber pengertian yang
dikomunikasikan sebagai orang yang menyampaikan berita/informasi.
Komunikator adalah orang
atau individu yang sedang berbicara, menulis, atau memperlihatkan sebuah tanda.
Komunikator dapat berupa kelompok orang, organisasi komunikasi, televisi, film
dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran guru/pendidik disebut sebagai
komunikator.
Komunikator adalah seorang pemimpin dalam
pengelolaan informasi, yang sedang disampaikan kepada orang lain.
Dalam proses komunikasi, komunikator memegang peran yang sangat
penting terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Untuk itu komunikator
harus terampil berkomunikasi, punya ide yang banyak dan daya kreativitas.
Diantara syarat-syarat yang harus dimiliki oleh komunikator adalah:
1. Mengenal diri sendiri
Komunikasi adalah pengambilan inisiatif terjadinya suatu proses
komunikasi. Oleh karena itu ia harus mengetahui lebih awal tentang kesiapan
dirinya, pesan yang ingin disampaikan, media yang akan diguakan, hambatan yang
mungkin ditemui, serta khalayak yang menerima pesan.
Dalam kehidupan sehari-hari mengenal diri adalah suatu hal yang
amat penting jika kita menempatkan diri ditengah-tengah masyarakat, sebab
dengan mengenal diri kita dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan kita.
2. Kepercayaan (Credebility)
Kepercayaan adalah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan
yang dimiliki untuk dapat diikuti oleh khalayak (penerima).
Untuk menjadi seorang komunikator yang efektif harus memiliki
kepercayaan diri yang tinggi.
3. Daya tarik (Attractiveness)
Daya tarik salah satu faktor penentu komunikasi. Si pendengar akan
mengikuti pandangan seorang komunikator, karena ia memiliki daya tarik.
Sebaliknya jika komunikator tidak memiliki daya tarik maka si pendengar tidak
akan mengacuhkannya, sehingga pesan yang disampaikan akan berlalu begitu saja.
Dengan daya tarik, seorang komunikator akan mampu melakukan
perubahan sikap/penambahan pengetahuan bagi/pada diri komunikan.
Seorang komunikator, kita harus mempertimbangkan kerangka reference
(kerangka rujukan) dan komunikan. Komunikasi akan berhasil baik jika pesan yang
disampaikan sesuai dengan rangka pengetahuan dan lingkup pengetahuan komunikan.
4. Kekuatan (power)
Kekuatan adalah kepercayaan diri yang harus dimiliki oleh seorang
komunikator jika ia ingin mempengaruhi orang lain. Kekuatan bisa juga diartikan
sebagai kekuasaan dimana audien dengan mudah menerima suatu pendapat tentu saja
kalau hal itu disampaikan oleh orang yang memiliki kekuasaan. Seperti halnya
seorang kepala kantor dengan stafnya. Namun inti dari kekuatan bukan pada
fisik, tapi pada kewibawaan.
5. Memiliki keterampilan berkomunikasi
Keterampilan berkomunikasi harus dimiliki oleh seorang komunikator,
sebab komunikasi harus dimiliki oleh seorang komunikan agar dapat diterima seperti
yang dimaksud oleh komunikator, kalau komunikator tidak terampil maka
komunikasi yang dilakukan akan menghadapi hambatan.
6. Mempunyai pengetahuan yang luas
Seorang komunikator harus mempunyai pengetahuan yang luas terhadap
apa yang akan dikomunikasikannya kepada komunikan, dengan pengetahuan yang luas
komunikator mampu mempengaruhi dan meyakinkan komunikan terhadap apa yang
disampaikannya.
POLA KOMUNIKASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Untuk mencapai interaksi dalam pembelajaran dibutuhkan komunikasi
antara keduanya, yang memadukan dua kegiatan, yaitu kegiatan mengajar (usaha
guru) dan kegiatan belajar (tugas peserta didik). Guru perlu mengembangkan
komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran karena seringkali kegagalan
pengajaran disebabkan oleh lemahnya sistem komunikasi.
Menurut Nana
Sudjana ada tiga pola komunikasi dalam proses interaksi belajar mengajar.
Antara lain sebagai berikut:
1. Komunikasi sebagai aksi
atau komunikasi satu arah
Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa
sebagai penerima aksi. Guru aktif, siswa pasif.
2. Komunikasi sebagai
interaksi atau komunikasi dua arah
Pada komunikasi ini antara guru dan murid memiliki peranan yang
sama yakni pemberi aksi dan penerima aksi dengan arti kata keduanya dapat
saling memberi dan menerima aksi.
3. Komunikasi sebagai
transaksi atau komunikasi banyak arah
Komunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi yang dinamis antara
guru dan murid, tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa dengan
siswa lainnya.
M. Uzer Usman juga mengemukakan beberapa pola komunikasi dalam
pembelajaran sebagai berikut:
a. Pola guru-Anak didik
Komunikasi sebagai aksi satu arah
b. Pola guru-anak
didik-guru
Ada balikan (feed back) bagi guru, tidak ada interaksi antara
siswa (komunikasi sebagai interaksi)
c. Pola guru-anak
didik-anak didik
Ada balikan bagi guru, anak didik saling belajar satu sama lain.
d. Pola guru-anak didik,
anak didik-guru, anak didik-anak didik
Interaksi optimal antara guru dan anak didik dan antara anak didik
dengan anak didik (komunikasi sebagai transaksi multi arah).
Setiap anak didik mendapat giliran mengemukakan sambutan atau
jawaban dan tidak diperkenankan berbicara dua kali, apabila setiap anak didik
belum mendapat giliran.
Dari beberapa konsep tentang pola interaksi pendidikan di atas,
para ahli hampir sama dalam mengemukakan pendapatnya. Namun untuk diketahui
bahwa pola-pola interaksi tersebut masing-masing memiliki kekurangan dan
kelebihan, pola satu arah dimana interaksi hanya diperankan oleh pendidik saja,
sementara murid kurang dilibatkan (guru aktif, murid pasif) maka pola interaksi
ini dapat dikatakan interaksi yang kurang ideal dan kurang mendapat sambutan
yang hangat dari anak didik. Sementara komunikasi multi arah adanya transaksi
yang menggambarkan suasana hidup dan akrab, menyenangkan dan membangkitkan
motivasi anak didik untuk saling aktif dan saling pengaruh mempengaruhi satu
sama lain sehingga pola interaksi seperti ini dapat digolongkan kepada pola
interaksi yang dinamis, dengn kata lain dapat memberikan kesempatan yang
sebessar-besarnya kepada anak didik dalam meningkatkan pola pikir dan
mengembangkan potensi diri.
C.
PENUTUP
Pendekatan dan Komunikasi dalam Pembelajaran Pendidikan Islam
merupakan suatu hal yang sangat penting karena dapat mempengaruhi perkembangan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendidik harus bisa melakukan
pendekatan dan komunikasi yang baik kepada peserta didik. Pendekatan dan
komunikasi juga harus sesuai dengan ajaran yang terkandung Al-Quran agar
berjalan dengan baik.
Dengan melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik maka sistem
pendidikan akan berjalan dengan baik dan meningkatkan pengembangkan peserta
didik yang baik pula.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin. 2003. Ilmu Pendidikan
Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekaatan Interdisipliner.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
B. Uno, Hamzah. 2006. Perencanaa
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
_____________. 2008. Model
Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Hadari Nawawi. 1993. Pendidikan
dalam Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.
H.M. Arifin. 1994. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan
Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Rusmaini. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Felicha.
Sumadi Suryabrata. 1995. Metode
Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suryasubrata. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar