Strategi belajar menulis professional
Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunkan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Nurgiantoro (2001-296)
mengemukakan aktivitas menulis merupakan bentuk manifestasi kemampuan berbahasa
yang paling akhir dikuasai pembelajar setelah kemampuan menyimak, membaca, dan
berbicara. Kemampuan menulis melibatkan semua aspek kemampuan seseorang.
Menulis adalah aktivitas seluruh aspek kemampuan seseorang. Menulis adalah
aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan otak
kiri (logika). Selanjutnya (Hernacki dan Portar, 1999:179) mengemukakan menulis
merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara
tidak langsung.
Berkaitan dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahan untuk meningkatkan
kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
baik secara lisan maupun tertulis.
Permasalahan
Rendahnya kemampuan menulis siswa sekolah dasar,
siswa menengah, perguruan tinggi, hingga para tingkat pejabat, sering
dibicarakan pakar penelitian, seperti dinyatakan oleh Alwasilah (1994) bahwa
keterampilan menulis siswa rendah mutunya. Lebih lanjut temuan Ismail (2000)
mengatakan bahwa keterampilan menulis siswa Indonesia paling rendah di Asia.
Apakah alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis paragfar
deskripsi sehingga kemampuan menulis siswa lebih baik ?
Pembahasan
Kegiatan menulis dibutuhkan adanya ketelitian,
kepaduan, keruntutan dan kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang
lain, antara paragraf dengan paragraf berikutnya sehingga akan membentuk sebuah
karangan yang baik dan utuh. Penggunaan bahasa tulis untuk mengungkapkan ide,
dan pikiran itu tidak mudah d ikuasai siswa. Sampai saat ini penggunaan bahasa
tulis siswa belum baik. Hal ini disebabkan antara lain, keterampilan menulis
merupakan aktivitas yang sulit dan memerlukan pemikiran yang mendalam
(Sharpies, 1993:3). Di sekolah dasar kelas 5 dan kelas 6 siswa sudah mulai
dikenalkan dengan jenis tulisan deskripsi. Pengajaran menulis, khususnya
menulis paragraph deskripsi adalah keterampilan yang bertujuan untuk mengajukan
suatu objek atau suatu hal yang sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah
berada di depan kepala pemabaca. Dalam pengajaran menulis deskripsi ini guru
perlu memikirkan bagaimana cara menciptakan pembelajaran yang tepat sehingga
tujuan pembelajaran tercapai.
Penggunaan teknik objek langsung merupakan
alternative pembelajaran menulis paragraph deskripsi. Teknik aobjek langsung
dalam proses belajarnya mengajak siswa secara langsung mengamati objek yang
akan ditulisnya. Melalui teknik objek langsung diharapkan siswa akan lebih
tertarik untuk menuangkan idea tau gagasan dalam bentuk tulisan dan diharapkan
dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran menulis.
Pengertian Menulis
Linse
(2006), menyatakan menulis harus lebih ditekankan pada kepasihan, sama seperti
pada berbicara. Seorang guru harus bisa menyeimbangkan pentingnya proses dan
hasil. Menulis juga pada dasarnya merupakan tindakan menggunakan grafik yang
merupakan kombinasi huruf-huruf. Namun menulis sebenarnya adalah memproduksi
ide, pikiran yang dituangkan dalam bahasa tulis (grafis) untuk pembaca, artinya
menulis merupakan penggunaan bahasa tulis untuk mengemukakan ide dan pemikiran
untuk pembaca. (Byrne, 1998). Dikatakan
Syafi’i (1988:167) bahwa menulis merupakan konsentrasi pikiran, perasaan dan
kemampuan kita. Ur (2000), mengemukakan pengajaran menulis adalah to teach the student how to express ideas, and convecy
a message to the reader , ini berarti mengajarkan menulis menekankan kepada
siswa bahwa apa yang kita tulis harus bisa diterima seperti apa yang kita
pikirkan dengan kata lain menulis itu harus hati-hati dan berurutan dengan
kaidah yang benar.
Menulis
Deskripsi
Deskripsi merupakan bentuk wacana yang menyajikan
suatu objek dan seolah-olah objek tersebut ada di depannya. Menulis deskripsi
adalah kegiatan menulis yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan
mengemukakan objek yang ada (Nurgiantoro, 2001:13). Dalam menulis deskripsi
logika tetap diutamakan meskipun hanya terbatas pada objek logika penulisan
waktu dan urutan tempat. Selain itu, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam
menulis deskripsi yaitu, (1) kesanggupan berbahasa yang kaya nuansa dan bentk,
(2) kecermatan dalam pengamatan serta ketelitian terhadap objek yang akan
ditulis.
Menurut Keraf, (1995:93) sasaran yang akan dicapai
dalam menulis deskripsi adalah menciptakan dan memunculkan daya khayal pembaca
agar seolah-olah mereka melihat sendiri objeknya secara keseluruhan. Deskripsi
member satu citra mental mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya
pemandangan, orang atau sensasi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa menulis deskripsi adalaj jenis tulisan yang berusaha
menggambarkan suatu objek secara rinci sehingga seolah-olah objek tersebut
berada di depannya dan pembaca merasakan hal-hal yang ditulis pengarang.
Hakikat
Menulis Paragraf Dekripsi
Deskripsi adalah semacam bentuk wacana, wacana yang
berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek
itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca
melihat sendiri objek itu. (Keraf 1995: 16). Deskripsi member satu citra mental
mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, orang atau sensasi.
Fungsi utama dari deskripsi adalah membuat para
pembacanya melihat barang-barang atau objeknya atau menyerap kualitas khas dari
barang-barang itu deskripsi membuat kita melihat yaitu meembuat visualisasi
mengenai objeknya, atau dengan kata lain deskripsi memusatkan uraiannya pada
penampakan barang. Dalam deskripsi kita melihat objek garapan secara hidup dan
konkrit, kita melihat objek sacara bulat.
Misalnya kita akan membuat deskripsi tentang sebuah
rumah, diharapkan menyajukan banyak penampilan individual dan karekteristik
dari rumah itu, dan beberapa aspek yang dpat dianalisis seperti: besarnya,
materi, materi kontruksinya, dan rancangan arsiteksturnya. Demikian pula
deskripsi suatu daerah pedesaan kurang bertalian dengan cirri-ciri studi
topografis, tetapi lebih terfokus pada macam-macam keistimewaan umum, dan
suasana local yang menarik, karena sasaran yang dituju adalah member perhatian
pada penmpilan yang khas dari objeknya. Deskripsi banyak kaitannya dengan
hubungan pancaindera dan pencitraan, maka banyak tulisan deskripsi di
klasifikasikan sebagai tulisan kreatif.
Tujuan menulis deksripsi adalah membuat para
pembaca menyadari dengan hidup apa yang diserap penulis melalui pancaindera,
merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan suatu
kualitas pengalaman langsung. Objek yang dideskripsikan mungkin sesuatu yang
bisa ditangkap dengan pancaindera kita, sebuah pemandangan alam, jalan-jalan
kota, tikus-tikus selokan atau kuda balapan, wajah seseorang yang cantik molek,
atau seseorang yang putus asa, alunan music atau gelegar Guntur, dan
sebagainya.
Paragraf deskripsi merupakan penggambaran suatu
keadaan dengan kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan yang hidup.
Penggambaran atau lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya, sehingga apa
yang dilukiskan itu hidup di dalam angan-angan pembaca.
Deskripsi lebih menekankan pengungkapannya mlalui
rangkaian kata-kata. Walaupun untuk membuat deskripsi yang baik, penulis harus
mengadakan identifikasi terlebih dahulu, namun pengertian deskripsi hanya
menyangkut pengungkapan melalui kata-kata. Dengan mengenal cirri-ciri objek
garapan. Penulis dapat menggambarkan secara verbal objek yang ingin
diperkenalkan kepada para pembaca. Paragraf deskripsi merupakan paragraph yang
melukiskan suatu objek sehingga seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan
hal-hal ditulis pengarang.
Teknik Pembelajaran Objek Langsung
Teknik
merupakan implementasi atau penerapan metode yang dalam kenyataannya terjadi di
dalam kelas. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia banyak pilihan teknik mengajar
bagi guru. Penggunaan teknik mengajar harus disesuaikan dengan materi dari
kondisi siswa. Salah satu teknik pembelajaran bahasa khususnya menulis
deskripsi adalah teknik objek langsung. Teknik objek langsung adalah suatu
teknik yang dalam proses belajarnya mengajak siswa mengamati secara langsung
objek yang akan menjadi bahan tulisan.
Teknik
pembelajaran menulis objek langsung bertujuan agar siswa dapat menulis dengan
cepat berdasarkan objek yang dilihat. Guru menunjukkan objek kepada siswa di
depan kelas, misalnya sebuah patung, vas bunga, mobil-mobilan, dan lain-lain.
Dari objek tersebut siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis
berdasarkan objek yang dilihatnya. Alat yang dibutuhkan adalah objek-objek yang
bervariasi sesuai dengan tema pembelajaran. Teknik ini dapat dijalankan secara
perseorangan maupun secara berkelompok (Suyatno, 2004:82).
Kegiatan
yang dilakukan dalam penerapan pembelajaran menulis deskripsi dengan
menggunakan teknik objek langsung ini adalah sebagai berikut:
Pertama,
guru menyampaikan pengantar kemudian guru memajang beberapa objek di depan
kelas.
Kedua, siswa diajak untuk melihat objek tersebut
secara langsung.
Ketiga, siswa mulai mengidentifikasi objek,
kemudian siswa membuat tulisan secara runtut dan logis.
Teknik pembelajaran menulis objek langsung
bertujuan agar siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan objek yang dilihat.
Teknik ini dapat dijalankan secara perseorangan maupun secara kelompok dengan
cara observasi langsung. Siswa secara langsung dapat menuangkan ide atau gambaran sesuai dengan apa yang mereka
lihat, sesuai dengan pancaindera, jadi kesannya membuat tulisan itu menjadi
hidup. Teknik menulis objek langsung diharapkan dapat menyajikan cerita
seobjektif mungkin sehingga pembaca benar-benar dapat merasakan apa yang mereka
baca seolah-olah mereka melihat sendiri objek yang ada dalam tulisan tersebut.
Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan
Teknik Objek Langsung
Tujuan
teknik pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik objek langsung adalah agar
siswa dapat menulis melalui pengamatan secara langsung, selanjutnya siswa dapat
mengungkapkan atau mengapresiasikan gagasan, ide, mengembangkan daya pikir dan
kreativitas siswa dalam bentuk tulisan. Suyatno (2004:82) mengemukakan beberapa
cara yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran menulis dengan teknik objek
langsung yaitu, (1) guru memberikan pengantar singkat tentang teknik
pembelajaran menulis paragraph deskripsi, (2) guru membagi kelompok berdasarkan
objek yang akan diamati oleh siswa, (3) guru menyuruh siswa untuk keluar kelas
selama 35 menit, (4) siswa mempresentasikan hasil yang telah dilihat dan
ditulis, (6) guru merefleksi proses kegiatan hati itu.
Berikut uraian keenam langkah-langkah pembelajaran
menulis karangan deskripsi dengan teknik objek langsung.
Guru
Memberikan Pengantar Singkat tentang Teknik Pembelajaran Menulis Paragraph
Deskripsi
Langkah pertama yang dilakukan guru memberikan
pengertian bahwa paragraph deskripsi merupakan kegiatan menulis yang berusaha
memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang ada. Kemudian
guru memberikan contoh sebuah paragraph deskripsi dengan menunjukkan satu objek
misalnya saja bunga.
Bunga mawar bermacam-macam warnanya. Ada yang
berwarna merah, merah muda, dan putih. Bunga mawar diletakkan di vas sangat
indah sekali, Baunya harum, batangnya berduri.
Guru Membagi Kelompok Berdasarkan Objek yang
akan diamati oleh Siswa
Murid dibagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok
diberi tugas yang berbeda. Setiap kelompok diberi tugas individu untuk menulis
apa yang dilihat dan dirasakannya. Guru menentukan objek yang akan ditulis ke
dalam paragraph deskripsi pada setiap kelompok, tetapi dikerjakan secara
individu agar siswa bebas dalam berekspresi dan menuangkan ide dalam bentuk
tulisan.
Kelompok satu mendapat tugas melihat objek langsung
di depan sekolah, kelompok dua di samping kiri sekolah, kelompok tiga di
samping kanan sekolah dan kelompok empat di belakang sekolah. G uru Menyuruh Siswa untuk Keluar Selama 35
Menit
Murid mengamati dan menuliskan apa yang dilihat
dari masing-masing kelompok sesuai dengan tugas yang diberikan guru.
Siswa Mempresentasikan Hasil yang Telah Dilihat
dan Ditulis
Selesai menulis paragraph deskripsi sesuai dengan
objek yang ditentukan oleh guru, kemudian siswa mempresentasikan secara
individu sesuai dengan pembagian kelompoknya masing-masing.
Guru
Merefleksi Proses Kegiatan
Guru merefleksi proses kegiatan hari itu, guru
memberi masukan secara umum, agar lebih leluasa lagi mengungkapkan apa yang
dilihat dan menulis ide-ide yang ada pada pikiran anak. Penggunaan tanda baca,
huruf capital, kata penghubung, dan kata depan serta kalimat efektif.
Simpulan
Menulis merupakan suatu keterampilan yang bersifat
kompleks melibatkan seluruh aktivitas otak. Pembelajaran menulis di sekolah
dasar terbagi dalam dua kategori yaitu menulis lanjut. Salah satu jenis menulis
lanjut adalah menulis karangan
deskripsi. Pembelajaran menulis karangan deskripsi dapat dilakukan dengan
pembelajaran teknik langsung. Penerapan teknik langsung dalam pembelajaran
menulis deskripsi diharapkan dapat membantu siswa dalam mengungkapkan ide dan
gagasan yang dimilikinya.
Upayakan pembelajaran menulis paragraph deskripsi
ini dirancang dengan tepat agar siswa senang, tertarik, dan menantang. Guru
menentukan objek yang akan ditulis ke dalam paragraph deskripsi pada setiap
kelompok, tetapi dikerjakan secara individu agar siswa bebas dalam berekspresi
dan menuangkan ide dalam bentuk tulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar, 1994. Dari Cicalangkasampai.
Chicago. Bunga Rampai Pendidikan
Bahasa,
Bandung. Penerbit Angkasa.
Ismail, Taufiq. 2000. Pengajaran Sastra yang
Efektif dan Efisien. Widya Perwa No.54, Maret 2000. Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Depdiknas Balai Bahasa Yokyakarta.
Keraf Gorys, 1990. Argumentasi, Deskripsi dan
Narasi, Jakarta: PT Gramedia.
Nurgiantoro, Burhan, 2001. Penelitian dalam
Pembelajaran Bahasa dan sastra, Yokyakarta: BPPE.
Sharpies, M. 1999. How The Write as Creative
Design. New York: Routledge.
Suyatno, 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan
Sastra, Surabaya: Sic
Syafii, Iman, 1988. Retorika dalam Menulis,
Jakarta. Depdikbud Dikti, PPLPTK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar